Page 337 - KIRIMAN CATATAN PRAKTIK BUDDHADHARMA DARI LAUTAN SELATAN
P. 337
Bab XXXIV — Cara Pembelajaran di India
Ada 49 huruf (abjad) yang dikombinasikan satu sama lain dan
296
disusun dalam 18 bagian: total suku kata berjumlah lebih dari 10.000,
atau lebih dari 300 sloka. Secara umum, setiap sloka berisi empat
pada, masing-masing pada terdiri dari 8 suku kata sehingga setiap
sloka mengandung 32 suku kata.
Sekali lagi ada sloka panjang maupun sloka pendek, dan tak
mungkin dijelaskan di sini secara mendetail. Anak-anak belajar buku
ini sejak mereka berumur enam tahun, dan mereka menyelesaikannya
suatu buku yang disebut ‘Delapan Belas Bagian Siddha’ dalam koleksi Bodleian
Library (Japanese 16), namun karya oleh seorang Jepang ini berpenanggalan
1566 Masehi. Ada sebuah buku lainnya yang jauh lebih awal, yang disebut
‘Siddha-pitaka’ atau ‘Siddha-kosha’ oleh Annen, di mana kata pengantarnya
berpenanggalan 880 Masehi. Salah satu bagian (Jilid VIII) dari buku ini khusus
membahas 18 bagian mengenai siddha, diawali dengan ‘Om namah Sarvajnaya,
Siddham,’ dan isinya adalah sebagai berikut:
a. Siddham (yaitu huruf hidup atau huruf vokal) berjumlah 16. Empat
belas vokal dengan ‘aṁ,’ ‘aḥ.’ Suatu salinan manuskrip oleh Zoigon,
yang ada dalam Anecdota Oxeniensia (Aryan Series, Jilid I), menyebut 14
(atau 16) huruf vokal dengan kata ‘siddham.’
b. Huruf konsonan, berjumlah 35.
c. Suku kata. Di bawah sub ini ada 18 bagian: bagian (1) kakha, bagian (2)
kyakhya, dan seterusnya, hingga bagian (18) kkakkhi.
Delapan belas bagian berisi kira-kira 10.000 huruf (menurut perhitungan
saya ada 6.613 huruf), namun bukunya sendiri menyebut 16.550 huruf.
Keterangan ini sangat sesuai dengan pernyataan Yi Jing, yakni ada 49 abjad
selain ‘aṁ’ dan ‘aḥ’; 18 bagian; 10.000 lebih suku kata; 300 lebih sloka (kata
ini sering digunakan untuk menghitung jumlah suku kata saja). Namun
kita belum bisa menyimpulkan apa-apa dari poin-poin ini secara pasti. Yi
Jing mungkin merujuk pada Siva-sutra. Siddham berarti ‘abjad.’ Dalam buku-
buku sebelumnya, kata ini hanya merujuk pada huruf vokal saja. Dalam
salinan manuskrip Horiuzi, menurut catatan sampingan Ziogon, 14 huruf
(vokal) pertama disebut ‘siddham’ meskipun awalnya mungkin berupa ‘doa
permohonan.’ Mengenai siddham, lihat catatan dalam tulisan Prof. Max
Müller, Sukhavati-vyuha, Pendahuluan, The Sacred Books of the East, Jilid XLIX.
296 Setelah ini, ada kutipan yang panjang dari Siddha-kosa (Bodleian Library,
Japanese 15). Lihat Bab Teks halaman 85-89.
323