Page 48 - E-MODUL ASESMEN DAN EVALUASI PEMBELAJARAN
P. 48
signifikan. Seandainya lebih besar dari r tabel pada tingkat signifikansi 1 %,
maka dikatakan hubungan sangat signifikan.
b) Membandingkan hasil tersebut dengan acuan. Salah satu diantaranya sebagai
berikut:
≤ 0,90 r ≤ 1,00 sangat tinggi
≤ 0,70 r ≤ 0,90 tinggi
≤ 0,40 r ≤ 0,70 cukup
≤ 0,20 r ≤ 0,40 rendah
r ≤ 0,20 sangat rendah
Dengan demikian dapat dikatakan hubungan antara kedua instrumen tersebut
“cukup”. Andai kata instrumen yang digunakan sebagai kriterium “baik”, maka
kata-kata “cukup”, boleh dikatakan belum memadai untk digunakan. Ini berarti,
bahwa instrumen kemampuan dasar yang disusun, belum valid serta belum
mampu membedakan antara kelompok peserta didik yang mempunyai
kemampuan dasar tinggi peserta didik yang mempunyai kemampuan dasar
rendah. Tetapi perlu pula diingat, jika jumlah sampel ujinya terbatas (< 30
orang), maka akan memengaruhi besarnya koefisien korelasi.
Cara lain yaitu membandingkan korelasi yang didapat dengan r tabel Product
Moment Correlation, dengan degree of freedom (df) = n – 1 dan tingkat
kepercayaan 95% atau a = 5%.
Apabila instrumen yang digunakan tidak dapat diskor, maka dalam mencari
validitas instrument gunakan “expert judgement” atau penimbang ahli (judger)
dan selanjutnya diolah dengan menggunakan rumus psychometric lainnya,
sesuai bentuk/tipe instrumen yang disusun.
4. Cara Menentukan Validitas Tiap Butir Soal
Tinggi rendahnya validitas soal secara keseluruhan berhubungan erat
dengan validitas tiap butir soal tersebut. Mengapa validitas soal rendah? Lihatlah
validitas masing-masing butir soal. Mungkin diantara soal yang diberikan ada yang
terlalu buruk; kurang tepat atau terlalu sulit. Validitas butir soal dicaru dalam
hubungannya dengan skor total tiap individu yang ikut serta dalam evaluasi (Yusuf,
2015).
Langkah yang ditempuh sebagai berikut (Yusuf, 2015):
a. Skor suatu instrumen/alat ukur dengan baik dan teliti. Untuk individu yang
benar diberi angka 1, sedangkan yang salah diberi angka nol.
b. Jumlah skor total untuk tiap individu
Perhatikan contoh berikut
Peserta ujian 10 orang dengan jumlah soal 10 buah, setelah diskor sebagai
berikut:
Sampel Butir Soal Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 total
A 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 5
B 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 7
C 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 8
D 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 5
E 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 6
F 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 7
G 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 6
46