Page 32 - E-MODUL MATEMATIKA DASAR
P. 32

Negasi dari suatu biimplikasi

                         Sebelumnya, berdasarkan definisi bahwa bentuk biimplikasi p  q bisa
                  dinyatakan  dalam  bentuk  (p  → q)   (q  → p).  Oleh  karena  itu,  negasi  dari



                  biimplikasi bisa diturunkan secara aljabar seperti berikut ini.
                     p   q     ≡  (p →  q)   (q →
                                                    p)
                     ~ (p   q)  ≡  ~ [(~ p   q)   (~ q   p)]
                     ~ (p   q)  ≡  (p   ~ q)   (q   ~ p)


                  5.2 Argumen
                  1. Tautologi
                         Tautologi  adalah  pernyataan  majemuk  yang  selalu  bernilai  benar
                  bagaimana  pun  kemungkinan  nilai  kebenaran  dari  komponen-komponennya.
                  Sedangkan  kebalikan  dari  tautologi  adalah  kontradiksi,  yaitu  pernyataan
                  majemuk yang selalu bernilai salah bagaimana pun kemungkinan nilai kebenaran
                  dari komponen-komponennya.
                  Contoh 5.5
                  Adi mempunyai sepeda atau Adi tidak mempunyai sepeda.
                  Pernyataan  majemuk  ini  bernilai  benar  untuk  setiap  nilai  dari  pernyataan
                  tunggalnya.
                  Misalnya:     p: Adi mempunyai sepeda, bernilai B.
                                ~p: Adi tidak mempunyai sepeda, bernilai S
                  Maka p    ~ p bernilai B. Sama halnya bila p bernilai S dan ~ p bernilai B. Oleh
                  karena itu bentuk p 
                                         ~ p merupakan tautologi. Sebaliknya pernyataan majemuk
                  p   ~ p kan selalu bernilai S dan merupakan kontradiksi.
                  Agar nampak lebih jelas bisa dilihat pada tabel berikut ini.

                                Tabel 5.7 Tabel Kebenaran tautologi dan Kontradiksi
                                      p           ~ p         p   ~ p       p   ~ p
                                      B            S             B               S
                                      S            S             B               S

                  2. Penarikan Kesimpulan
                         Misalkan  diberikan  beberapa  buah  pernyataan.  Kita  dapat  menarik
                  kesimpulan baru dari deret pernyataan tersebut. Proses penarikan kesimpulan
                  dari beberapa buah pernyataan disebut inferensi.
                         Selanjutnya  suatu  deret  pernyataan  disebut  dengan  argumen  yang
                  dituliskan sebagai:
                                            p1

                                            p2
                                            .

                                            .  pn

                                         q

                  Yang dalam hal ini, p1, p2, . . ., pn disebut hipotesis (atau premis) dan q disebut
                  konklusi.




                                                           28
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37