Page 58 - E-Modul Wawasan Kependidikan
P. 58

kepribadian  yang  dewasa,  yaitu  menampilkan  kemandirian  dalam  bertindak
                  sebagai  pendidik  dan  memiliki  etos  kerja  sebagai  guru,  (3)  kepribadian  yang
                  arif,  yaitu  menampilkan  tindakan  yang  didasarkan  pada  kemanfaatan  peserta
                  didik,  sekolah  dan  masyarakat  dan  menunjukkan  keterbukaan  dalam  berpikir
                  dan bertindak, (4) kepribadian yang berwibawa meliputi memiliki perilaku yang
                  berpengaruh positif terhadap peserta didik dan memiliki perilaku yang disegani,
                  dan  (5)  berakhlak  mulia  meliputi  bertindak  sesuai  dengan  norma  religius  dan
                  memiliki perilaku yang diteladani peserta didik.
                         Kompetensi  profesional  adalah  kemampuan  atau  keterampilan  yang
                  harus dimiliki guru agar tugas-tugas keguruan dapat diselesaikan dengan baik
                  dan benar. Keterampilan ini berkaitan dengan hal-hal yang teknis dan berkaitan
                  langsung  dengan  kinerja  guru.  Indikator  kompetensi  profesional  guru  adalah:
                  (1)  menguasai  materi  pelajaran  yang  diampu,  meliputi  struktur  pelajaran,
                  konsep  pelajaran  dan  pola  pikir  keilmuan  materi  tersebut,  (2)  menguasai
                  Standar  Kompetensi  (SK),  Kompetensi  Dasar  (KD),  dan  tujuan  pembelajaran
                  dari  pelajaran  yang  diampu,  (3)  mampu  mengembangkan  materi  pelajaran
                  dengan  kreatif  sehingga  bisa  memberi  pengetahuan  dengan  lebih  luas  dan
                  mendalam,      (4)    mampu      bertindak     reflektif   demi    mengembangkan
                  keprofesionalan  secara  berkelanjutan,  dan  (5)  mampu  memanfaatkan
                  Teknologi  Informasi  dan  Komunikasi  (TIK)  dalam  proses  pembelajaran  serta
                  pengembangan diri.
                         Kompetensi  sosial  merupakan  kemampuan  guru  untuk  berkomunikasi
                   secara  efektif  dengan  peserta  didik,  tenaga  kependidikan,  orang  tua/wali
                   peserta didik, dan masyarakat sekitar. Kemampuan ini meliputi: (1) bertindak
                   objektif, tidak diskriminatif berdasarkan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik,
                   latar belakang keluarga, dan status sosial keluarga, (2) berkomunikasi secara
                   efektif,  empatik,  dan  santun  kepada  sesama  pendidik,  tenaga  kependidikan,
                   orangtua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar, (3) beradaptasi di tempat
                   bertugas di seluruh wilayah RI yang memiliki keragaman sosial budaya,  dan
                   (4) berkomunikasi dengan lisan maupun tulisan.
                         Dengan  memiliki  kompetensi  yang  dibutuhkan  ketika  mengajar,  kinerja
                  guru akan mulai terbantu. Hal ini akan membantu peserta didik mendapatkan
                  berbagai  macam  kebutuhan.  Selain  kebutuhan  mengenai  ilmu  pelajaran,
                  mereka juga dapat belajar bagaimana menjadi makhluk sosial yang baik, serta
                  membantu membentuk karakter mereka.
                         Undang-undang  Republik  Indonesia  Nomor  20  Tahun  2003  tentang
                  Sistem  Pendidikan  Nasional  Bab  XVI  Pasal  61  ayat  (3)  menyebutkan  bahwa
                  sertifikat  kompetensi  diberikan  oleh  penyelenggara  pendidikan  dan  lembaga
                  pelatihan  kepada  peserta  didik  dan  warga  masyarakat  sebagai  pengakuan
                  terhadap  kompetensi  untuk  melakukan  pekerjaan  tertentu  setelah  lulus  uji
                  kompetensi  yang  diselenggarakan  oleh  satuan  pendidikan  yang  terakreditasi
                  atau lembaga sertifikasi.
                         Selanjutnya Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2008 tentang Guru
                  Bab  II  pasal  2  dinyatakan  bahwa  guru  wajib  memiliki  kualifikasi  akademik,
                  kompetensi,  sertifikat  pendidik,  sehat  jasmani  dan  rohani,  serta  memiliki
                  kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Sertifikat pendidik
                  bagi guru diperoleh melalui program pendidikan profesi yang diselenggarakan
                  oleh perguruan tinggi yang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan




                                                           52
   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63