Page 23 - 5. E-MODULE IKAN ASIN
P. 23
Data hasil pengukuran suhu dan kelembaban udara di tempat
penjemuran ikan ikan beloso asin secara lebih rinci dapat dilihat pada
Tabel 3 berikut.
Tabel 3. Suhu dan Kelembaban Udara di Tempat Penjemuran Ikan Beloso (Saurida
tumbil sp)
Hari/ Tanggal Pukul Suhu Udara Kelembaban Rerata Rerata
Udara Suhu Kelembaban
Udara Udara
0
Jum’at/ 25 Maret 08.30 WIB 34 C 76%
0
2022 11.30 WIB 40 C 70%
0
0
14.30 WIB 38 C 72% 37 C 74%
0
Sabtu/ 26 Maret 2022 08.30 WIB 32 C 80%
0
11.30 WIB 38 C 74%
0
14.30 WIB 40 C 72%
Sumber: Dokumen Pribadi, 2022
Tabel 3 menunjukkan bahwa penjemuran ikan beloso asin hingga
0
kering berlangsung selama 2 hari dengan suhu udara sebesar 37 C dan
kelembaban udara sebesar 74%.
F. Mekanisme Pengendalian Pertumbuhan Bakteri Kontaminan Pada
Ikan Beloso (Saurida tumbil sp) Asin melalui Pengeringan
Pengeringan merupakan cara pengawetan ikan beloso dengan
mengurangi kadar air pada tubuh ikan sebanyak mungkin. Tubuh ikan
mengandung 56-80% air. Jika kandungan air ini dikurangi, maka kerja
enzim tidak optimal sehingga metabolisme bakteri akan terganggu, ATP
menurun, dan akhirnya bakteri akan mati. Pada kadar air 40% bakteri sudah
tidak dapat aktif, bahkan sebagian mati, namun sporanya masih tetap hidup.
Spora ini akan berkecambah jika kadar air meningkat. Oleh karena itu, ikan
diasinkan terlebih dahulu sebelum dilakukan pengeringan (Muntikah &
Razak, 2017; Naiu et al., 2018).
Mekanisme pengeringan ikan beloso asin terdiri dari 2 proses, yaitu:
1. Proses pemindahan panas untuk menguapkan cairan pada ikan dengan
bantuan udara pengering.
2. Proses pemindahan air, dimana air atau uap air ikan berpindah dari
dalam tubuh ikan ke permukaan, selanjutnya dari permukaan ke aliran
udara pengering.
Faktor yang dapat mempengaruhi kecepatan proses pengeringan ikan
beloso asin adalah angin (aliran udara). Angin berfungsi untuk
memindahkan uap air dari atas tubuh ikan ke tempat lain sehingga
penguapan berlangsung lebih cepat. Pengeringan juga dipengaruhi oleh
13