Page 25 - Digital Flipbook Pangan Lokal Banten
P. 25
KACANG TUNGGAK (Vigna unguiculata)
Tanaman kacang tunggak adalah salah satu jenis sayuran yang digemari di Indonesia.
Kacang tunggak memiliki akar berbentuk panjang dan memiliki bintil-bintil (nodul) yang
merupakan sumber unsur nitrogen (Gambar 3.5). Tanaman ini secara fisiologis mampu
beradaptasi luas dalam berbagai kondisi lingkungan (Bete et al., 2020).
KLASIFIKASI ILMIAH
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Vigna
Spesies : Vigna unguiculata
Gambar 3.5 Polong kacang tunggak
[Sumber: Noviani, 2021]
Kandungan gizi kacang tolo/tunggak per 100 gram bahan yaitu: energi sebesar 342
kkal, protein 22,9 gram, karbohidrat 61,6 gram, lemak 1,4 gram, kalsium 77 mg, fosfor 449
mg, dan zat besi 6,5 mg. Selain itu, di dalam kacang tunggak terkandung juga vitamin A
sebanyak 30 SI; vitamin B 0,92 mg; dan vitamin C 2 mg (Rukmana, 2004). Dari kandungan
tersebut kacang tunggak dapat digunakan untuk peningkatan gizi pada masyarakat sebagai
sumber protein nabati.
Kacang tunggak dapat diolah menjadi sayur dan camilan. Kacang tunggak memiliki 2
olahan pada makanan khas Banten, yaitu lepet yang berasal dari Kab. Serang, Kab. Lebak,
dan Kab. Pandeglang dan mie Laksa Ciater yang berasal dari Kota Tangerang Selatan.
Kacang tunggak juga berfungsi pada bidang pertanian karena dapat menyuburkan tanah.
Bintil akar yang pada kacang tunggak terdapat bakteri Rhizobium sp. Bakteri tersebut
menangkap nitrogen bebas dari udara dan merubahnya sesuai yang dibutuhkan tanaman
(Haryanto, 2003). Adapun contoh pengolahan kacang tunggak menjadi lepet khas Banten
dapat dilihat pada Video 3.4.
18