Page 32 - Digital Flipbook Pangan Lokal Banten
P. 32
IKAN BANDENG (Chanos chanos)
Ikan Bandeng merupakan salah satu jenis ikan budidaya air payau sehingga dapat
ditemukan hidup di laut maupun perairan tawar. Berdasarkan hasil penelitian ikan bandeng
memiliki ciri morfologi tubuh bersisik putih perak berkilau, pada bagian tengah tubuh
terdapat garis memanjang dari bagian penutup insang hingga ke ekor, sisi dorsal tubuh
berwarna hitam kebiruan dan sisi ventral tubuh berwarna putih bersih (Wijaya, 2021)
(Gambar 3.11).
KLASIFIKASI ILMIAH
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Pisces
Ordo : Malacopterygii
Famili : Chanidae
Gambar 3.11 Morfologi ikan bandeng Genus : Chanos
[Sumber: Wijaya, 2021)
Spesies : Chanos chanos
Nilai gizi ikan bandeng (Chanos chanos) cukup tinggi. Setiap 100 gr daging bandeng
mengandung 129 kkal energi, 20 gr protein, 4,8 gr lemak, 150 mg fosfor, 20 mg kalsium, 2
mg zat besi, 150 SI vitamin A dan 0,05 mg vitamin B1. Berdasarkan komposisi gizi tersebut
maka ikan bandeng digolongkan sebagai ikan berprotein tinggi dan berlemak rendah.
(Saparinto et al., 2009).
Ikan bandeng merupakan spesies yang paling banyak dibudidayakan karena mampu
hidup di air payau dan ai tawar, kebal terhadap penyakit, adaptif pada tingkat kepadatan air
yang tinggi serta mampu bertahan pada perubahan kadar garam yang besar (FitzGerald, 2004;
Johan, 2009). Kelebihan dari ikan bandeng yaitu memiliki daging yang empuk, lembut dan
lezat serta harga jual yang terjangkau sehingga sebagian masyarakat pada umumnya
menyukai spesies ini sebagai ikan konsumsi (Johan, 2009). Salah satu olahan pangan lokal
Banten yang menggunakan ikan bandeng adalah sate bandeng dan pecak bandeng (Video 3.7)
25