Page 481 - Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1 by Ibnu Katsir_Neat
P. 481

"Rasulullah A melaknat wanita yang mentato {kulitnya) dan wanita yang
                      minta dibuatkan tato, wanita yang menyambl.lfig rambutnya dan wanita yang
                       minta disambungkan rambutnya, muhallil dan muhallal lahu dan orang yang
                       memakan rib a dan yang memberikannya."

                              Kemudian Imam Ahmad, at-Tirmidzi dan an-Nasa'i juga meriwayatkan
                       dari jalur lain. Dan at-Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih.

                              At-Tirmidzi mengatakan, para ulama dari kalangan sahabat, di antara­
                       nya, Umar bin Khaththab, Utsman bin Affan, dan Ibnu Umar mengamalkan
                       hal tersebut. Ini juga merupakan pendapat para fuqaha' dari kalangan tabi'in.
                              Hal itu juga diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib, Ibnu Mas'ud, dan
                       Ibnu Abbas.
                              Dalam kitab al-Mustadrak, al-Hakim meriwayatkan, dari Ibnu Umar
                       bin Nafi', dari ayahnya , ia pemah menceritakan:

                         ""    ""  �  ""   ,   ,   ,,.,  ""   �   ""   ,   """"   ,   U .-  ""  "'   ""   ""
                                                                                                 •  )
                        O o  0   0  i  \   � !..  do  IJ' I t, .- / i/  1 /  � "! \ t.   1:..  /  4lW   0 1   l  1:..  \.....?-
                                                      0
                                                                  0
                              4l                                                    J•  4J'"j S,
                       , 4.r!  (.  --:"• J? ' I ,JIJ  � f  ,_,. 4J'"j 4f'   '� �
                       ;'               /              ,  /  ;                  ,   ;'   ,
                                          .- � �I � :J� ,J 9J 1 -�  ,.. '�� 1/Ai---1 ll.o 0/ / (·--
                       I� � wf , ci  ... j (.                    )    1   · ,       �
                                                                 �
                                                "'   •     '   "'   /  �,.)"' r..r  / " /  ,.   /  .r y
                                                   "'
                                                                                             ,
                                                                    (  i\ � ��� W J:s. ��
                                                                            I

                                                                      .
                       "Ada seseorang yang datang kepada Ibnu Umar dan menanyakan tentang se­
                       seorang yang menceraikan istrinya dengan talak tiga, lalu wanita itu dinikahi
                       oleh  saudaranya  sendiri  tanpa adanya konsultasi darinya, supaya dengan
                       demikian  menjadi halal bagi saudaranya. Bolehkah bagi mantan suami pertama
                       itu menikahinya kembali?" Maka Ibnu Umar pun menjawab, "Tidak, kecuali
                       nikah yang didasarkan karena keinginan. Dan kami mengkategorikan hal itu
                       sebagai perzinaan pada masa Rasulullah !3." Kemudian ia mengatakan bahwa
                       hadits ini berisnad shahih, tetapi al-Bukhari dan Muslim tidak meriwayatkannya.
                              Firman Allah Ta'ala, � ,_;. 0� 1 ''Kemudian jika ia menceraikannya, 11
                       maksudn a s � y     ap_g  kedua, setelah bercampur dengannya:
                                y
                                    �
                                              1 11Maka tidak ada dosa bagi keduanya untuk menikah
                       � t.;..1;; 0f �
                                       C C.  Jlj
                       kembali, 11 ya1tu wanita tersebut dengan suami pertama.
                              � 11 �  JJ::... '  :_3; 0f d. 01 1 "] ika keduanya berpenda p at akan dapat men­
                       jalankan hukum-hukum Allali.  A rtinya jika keduanya dapat bermu 'asyarah
                                                      "
                       (berkeluarga) dengan baik. Mujahid mengatakan: "Jika keduanya beranggapan
                       bahwa pemikahan mereka berdua itu bukan palsu." � 11 � JJ::,.. � � 1 " l t ulah
                                                                            nt
                       hukum-hukum Allah, " maksudnya syari'at dan kete uan-ketentuan-Nya.
                       � 0_,:l i� 'e��; 1 "D iterangkan-Nya kepada kaum yang mau mengetahui. "
                               •
                                                                                                j
                                                                                p
                                                  b
                               Para  ulama masih  e rbeda  e ndapat mengenai  e rmasalahan,  i ka
                                                           p
                       seorang suami menceraikan isterinya dengan talak dua dan kemudian me­
                       ninggalkan hingga ia selesai menjalani iddahnya, setelah itu ia menikah dengan
           �


           � . .   .   .   .   .   .
                                                                                                    l
                                                                                               Tafsir  b nu Katsi
           462
   476   477   478   479   480   481   482   483   484   485   486