Page 484 - Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1 by Ibnu Katsir_Neat
P. 484
ancaman kepada kalian atas perbuatan dosa. � 11 1)1� 9 ''Dan bertakwalah
kepada Allah, 11 dengan menjalankan perintah dan menjahui larangan-Nya.
� � �;)- � 11 0f 1;.li1� 9 ''Dan ketahuilah, bahwasanya Allah Maha
mengetahui segala sesuatu. II Sehingga tidak ada suatu perkara pun yang ter
sembunyi dari-Nya dari seluruh urusan kalian baik yang rahasia ataupun
yang terang-terangan. Dan Allah � akan memberikan balasan kepada kalian
atas semua itu.
Apabila kamu menalak isteri-isterimu, lalu habis masa iddahnya, maka
janganlah kamu (p ara wali) menghalangi mereka kawin lagi dengan calon
suaminya, a p abila telah terdapat kerelaan di antara mereka dengan cara
'
yang ma ru f. I t ulah yang dinasehatkan kepada orang-orang yang beriman
di antara kamu kepada Allah dan hari kemudian. I t u lebih baik bagimu
dan lebih suci. Allah M a hamengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.
(QS. 2:232)
Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, "Ayat ini di
turunkan berkenaan dengan seseorang yang menalak istrinya dengan talak
satu atau dua, kemudian istrinya menjalani iddahnya hingga selesai. Setelah
itu terlikir olehnya keinginan untuk menikahi dan merujuknya kembali. Maka
si wanita itu pun mau menerima, tetapi para walinya melarang hal itu. Lalu
Allah Ta'ala melarang mereka menghalang-halanginya. Hal yang sama juga
diriwayatkan al-Aufi, dari Ali bin Abi Thalhah, dari Ibnu Abbas pula.
Demikian juga yang dikatakan Masruq, Ibrahim an-Nakha'i, az-Zuhri,
dan adh-Dhahhak, bahwa ayat tersebut diturun berkenaan dengan peristiwa
tersebut. Dan mereka pun berkata: "Inilah zhahir (makna yang tampak jelas)
dari ayat tersebut."
Dalam ayat tersebut terdapat dalil yang menunjukkan bahwa, seorang
wanita tidak mempunyai kekuasaatl untuk menikahkan dirinya sendiri, tetapi
S
harus ada wali baginya dalam pernikahan. e bagaimana yang dikatakan at-
1ir lbnu Katsir juz 2 465

