Page 226 - SKI jld 4-16 2015 Resivi Assalam
P. 226
Buku Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia - Jilid 4
paparan (narasi panjang) tentang perjalanan dan bahkan pengembaraan tokoh.
Namun, dalam kisah ini dialog cukup pendek dan pertanyaannya berapa banyak
cinta yang dimiliki laki-laki dan cinta yang dimiliki perempuan (siaga cinnana
makkunraié, siaga to cinnana urané).
Jika diperhatikan isi bagian kisah Daramatasia ini, terlihat bahwa pada bagian
awal Daramatasia mendapat pengetahuan syariat dari Saéheq Safii dan Hapesa.
Tingkat makrifat diperoleh Daramatasia disimbolisasi melalui terusir dan
terbuangnya di tengah hutan hingga memperoleh mukjizat dari Allah SWT. Dari
penyajian cerita ini menunjukkan kisah Daramatasia sebagai alegori sufi.
Sebagai karya saduran, kisah Daramatasia memperlihatkan latar budaya
Bugis dan Makassar. Misalnya, rumah dilukiskan sebagai rumah panggung
dan bahannya terbuat dari kayu. Lukisan tersebut menunjuk pada konstruksi
arsitektur rumah Bugis Makassar. Demikian pula digambarkan tokoh cerita
memasak dengan menggunakan tungkuh, dan bahan makanan yang dimasak
adalah beras. Ciri-ciri ini menunjukkan kesamaan dengan tradisi memasak
masyarakat di Nusantara pada umumnya.
Cerita Pahlawan Islam (Epos)
Cerita kepahlawanan Islam yang disadur ke dalam bahasa Bugis dan Makassar
adalah Hikayat Muhammad Ali Hanafiah dan Hikayat Amir Hamzah. Hikayat
Muhammad Ali Hanafiah dalam versi bahasa Bugis dan bahasa Makassar
ditemukan dalam jumlah naskah salinan yang lebih banyak jika dibandingan
dengan Hikayat Amir Hamzah. Pada umumnya naskah Hikayat Muhammad
Ali Hanafiah diberi judul Riwayaqna Ali Hanapi karena memang di dalam teks
penyebutan nama tokoh seperti itu. Hal seperti ini berbeda dengan tradisi
Persi yang menyebutnya Muhammad bin Hanafiah. Berdasarkan penyebutan
judul teks Muhammad Ali Hanafiah tersebut memberikan petunjuk bahwa
teks dalam versi bahasa Bugis dan bahasa Makassar merupakan terjemahan
dari tradisi teks Melayu. Sebagaimana diketahui bahwa Hikayat Muhammad
Ali Hanafiah berkisah tentang hal yang berbeda-beda, meskipun masih berkisar
pada peristiwa pertempuran Muhammad Ali Hanafiah di Padang Karbala. Dalam
perang tersebut, cucu Nabi Muhammad saw, Imam Husain terbunuh.
Adapun cerita Hamzah, meskipun jumlah naskah salinannya sedikit, tetapi kisah
ini penting sebagai karya saduran. Kisahnya bertolak dari kisah hidup Hamzah
bin Abdul Muthalib, paman dari Nabi Muhammad saw. Pada awalnya Hamzah
menentang ajaran Islam, tetapi kemudian menjadi penganut yang taat dan gigih
memperjuangkan kebenaran risalah agama ini. Dalam Perang Uhud melawan
pasukan Quraysh, Hamzah mati syahid. Kisah kepahlawanannya hidup terus
dalam jiwa kaum Muslimin dan banyak kisah ditulis mengenai dirinya.
212