Page 227 - SKI jld 4-16 2015 Resivi Assalam
P. 227

Buku Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia - Jilid 4







           Fiqhi, zikir, doa-doa, Tarikat, dan Tasawuf


           Dalam kepustakaan Bugis dan Makassar terdapat naskah-maskah yang berisi
           tauhid, fiqhi, zikir, dan doa-doa. Penyalinan pustaka keagamaan ini merupakan
           salah satu upaya para penyiar Islam dan masyarakat untuk menyempurnakan
           aqidah Islam di kalangan orang Bugis dan Makassar. Naskah-naskah tersebut
           ditulis dalam Bahasa Bugis atau bahasa Makassar dengan menggunakan huruf
           Lontaraq bercampur dengan huruf Sérang.

           Selain berisi masalah-masalah syariat, juga banyak terdapat naskah-naskah
           Bugis dan Makassar yang berisi ajaran tasawuf dan tarikat. Berdasarkan naskah-
           naskah yang ada, dijumpai tiga aliran tarikat yang terkenal, yaitu ahlusunnah.
           tarikat khalwatiah samman (halawatia sammang), tarikat naksyabandiah
           (kasabandia), dan syattariah (sattaria). Hal seperti ini menunjukkan bahwa ketiga
           tarikat tersebut dipelajari dan diikuti oleh orang Bugis dan Makassar.




           Pengetahuan dan Catatan Harian


           Dalam  kepustakaan  Bugis  dan  Makassar  terdapat  pengetahuan  yang
           merupakan ramuan antara Islam dengan unsur lokal, di antaranya  kutika/
           pitika  dan  assikalaibinéng.    Kutika/pitika  adalah  metode-metode  penentuan
           hari-hari  baik  untuk  melakukan  suatu kegiatan,  seperti membangun rumah,
           melakukan perjalanan, dan waktu pernikahan. Naskah-naskah kutika/pitika
           berisi daftar-daftar bulan dalam kalender Islam, dengan keterangan-keterangan
           apakah  waktu-waktu  tersebut  baik  untuk kegiatan  tertentu,  misalnya  bulan
           Syafar adalah bulan bagus untuk mendirikan rumah dan menyelenggarakan
           perkawinan. Jika petunjuk waktu ini dijalankan, maka Sang empunya rumah
           akan selalu memperoleh keuntungan (Robinson, 2005: 281-282).

           Sementara  itu,  assikalaibinéng  adalah  sebuah kitab  yang  menyajikan  teks
           pengajaran dan tuntunan hubungan seks secara benar bagi masyarakat dalam
           melakukan aktivitas hubungan suami-isteri.  Pengetahuan  assikalaibinéng
           menjadi tuntunan bagi keluarga dalam melakukan hubungan suami-isteri yang
           dikendalikan oleh nilai-nilai budaya Bugis yang sejalan dengan nilai-nilai Islam
           (Hadrawi, 2008: 7). Berikut ini disajikan kutipan teks pembuka salah satu naskah
           assikalaibinéng.

                Bismillahi rahmanir rahiim
                Passaleng, pannesaéngngi sara’na
                ilemmu nisaa komaélono pogau’i
                alano jénne’ sempajang.
                Nako pura no majjénné’ baca ni wékka aséra,






                                                                                                213
   222   223   224   225   226   227   228   229   230   231   232