Page 72 - SKI jld 4-16 2015 Resivi Assalam
P. 72
Buku Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia - Jilid 4
tersebut tidak hanya berpengaruh di dunia Melayu, lebih-lebih di Kerajaan
Taj as-Salatin telah 56
disalin di Keraton Aceh, tapi juga di kerajaan lain di Nusantara. Peter Carey mencatat bahwa teks
Yogyakarya pada Taj as-Salatin telah disalin di Keraton Yogyakarya pada 1831 dan digunakan—
1831 dan digunakan— atas perintah Sultan Hamengkubuwana I—sebagai pegangan elit politik di istana.
atas perintah Sultan
Hamengkubuwana I— Lebih dari itu, teks Taj as-Salatin juga telah menginspirasi penulisan teks Budi
sebagai pegangan elit Istirahat Indra Bustanil Arifin di Makassar, Sulawesi Selatan, dengan fungsi yang
politik di istana. sama dengan di Yogyakarta.
57
Kasus Kerajaan Buton di Sulawesi Tenggara menghadirkan satu bukti penting
dari proses perkembangan Bahasa Melayu di Nusantara. Bahasa Melayu
menjadi bahasa resmi kerajaan, yang digunakan untuk diplomasi politik dan
perdagangan tapi juga untuk berbagai teks sosial-keagamaan. Koleksi naskah
Buton menunjukkan hal tersebut. Dari 301 naskah yang berhasil dihimpun,
naskah yang ditulis dalam Bahasa Melayu berjumlah sangat besar, 102 naskah,
jauh di atas naskah berbahasa Arab (84 naskah) dan bahasa lokal Wolio (75
naskah). Berdasarkan keterangan yang tertera dalam kolofon naskah, dipastikan
naskah-naskah berBahasa Melayu menunjukkan usia lebih tua dari pada naskah-
naskah berbahasa Arab dan Wolio. Naskah berBahasa Melayu ditulis pada abad
ke-17, ke-18, sedangkan naskah-naskah berbahasa Arab dan Wolio ditulis pada
abad ke-19.
58
Masih terkait Kerajaan Buton, bukti lain yang juga penting dicatat di sini adalah
surat-surat Sultan Buton untuk pejabat pemerintahan Inggris dan Belanda.
Berdasarkan risetnya di perpustakaan Universits Leiden, Suryadi mencatat dan
59
Batu Walio merupakan
peninggalan Kerajaan Buton.
Menjelang pelantikan Sultan atau
raja, lokasi ini dijadikan tempat
untuk menabuh gendang.
Sumber: Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya.
58