Page 518 - SKI jld 3 pengantar menteri Revisi Assalam
P. 518
Buku Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia - Jilid 3
Penutup
Dengan kiprah yang telah diperankannya, gerakan pemberdayaan masyarakat
melalui LSM sejatinya menjadi alternatif terbaik dalam konteks penguatan
kapasitas masyarakat secara umum. Dalam konteks tersebut gerakan
pemberdayaan masyarakat melalui LSM pada perkembangannya terlihat
mampu memberikan pengaruh penting dalam kehidupan sosial-keagamaan dan
politik masyarakat. Karena dipandang mampu berperan sangat strategis dalam
kerangka transformasi sosial-politik di masa depan itulah, gerakan pemberdayaan
masyarakat pada akhirnya memang harus dioptimalkan sedemikian rupa.
Persoalannya, banyak dari mereka sekarang kehilangan kredibilitas dan
akuntabilitasnya di mata publik dan karenanya terlihat tidak mampu
mengoptimalkan keberadaannya. Seperti telah dijelaskan di atas, selain karena
adanya konflik internal yang berkepanjangan, banyak LSM kini sudah mengubah
orientasi gerakan dan cenderung hanya mengikuti ‘kepentingan’ pemberi dana,
dalam hal ini lembaga donor asing. Ditambah lagi, tidak ada upaya dari LSM
untuk melakukan agenda pengembangan kapasitas kelembagaan.
Kondisi ini jelas perlu disikapi secara serius. Sudah waktunya bagi LSM secara
keseluruhan untuk kembali mengkonsolidasikan diri, meluruskan orientasi awal
gerakan, memperkokoh ranah kelembagaan dan memperkuat kapasitas SDM.
Lebih jauh, menggalang kekuatan dengan kelompok dan organisasi civil society
lebih luas, khususnya ormas sosial-keagamaan, jelas perlu dijadikan stretagi
gerakan LSM saat ini. Selain akan menghilangkan kesan elitis kelompok LSM,
strategi ini juga penting untuk membangun sebuah jaringan kelembagaan
kelompok LSM yang bergerak dalam kerangka misi yang sama, pemberdayaan
masyarakat.
Setyadi Sulaiman
502