Page 536 - SKI jld 3 pengantar menteri Revisi Assalam
P. 536

Buku Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia - Jilid 3







                                    dominasi (konglomerasi) pengusaha keturunan Cina dari pada Muslim (pribumi).
                                                                                                             35
                                    Sebagai minoritas dengan jumlah penduduk tidak lebih dari 2,5 persen dari total
                                    penduduk Indonesia, kelompok Cina menguasai 70-75 persen total perusahaan
                                    berskala menengah dan besar.  Jika pada masa penjajahan, pengusaha Cina
                                                                 36
                                    menjadi partner dalam bisnis dan penyediaan barang-barang yang dibutuhkan
                                    Kolonial Belanda, maka pada masa pemerintahan Soeharto kelompok Cina
                                    diposisikan sebagai pendorong pembangunan di segala sektor, salah satunya
                                    perbankan. Lahirnya BMI (Bank Muamalat Indonesia) salah satunya juga sebagai
                                    respon terhadap dominasi Cina dalam perbankan dan bisnis lainnya disamping
                                    dorongan motivasi teologis pemberlakuan system keuangan Islam yang bebas
                                    bunga.

                                    Secara politik, komunikasi MUI (Majlis Ulama Indonesia) dengan pemeirntahan
                                    Orde Baru sering menyentuh isu ekonomi, walaupun dalam realisasinya tidak
                                    mendapat ruang yang berarti. Saran atau nasehat yang utama lebih pada
                                    kegiatan zakat, bukan ekonomi pada umumnya. Karena itu secara organisatoris,
                                    MUI tidak memiliki kerangka pengembangan ekonomi Islam.  37

                                    Pada tahun 1991, Bank Muamalat Indonesia (BMI) didirikan sebagai satu-satunya
                                    bank Islam yang mempraktekkan bebas riba, dan mendapat dukungan penuh
                                    Soeharto. Pendirian BMI diawali lebih dulu pada 1990 dengan pendirian Ikatan
                                    Cendekiawan  Muslim  Indonesia  (ICMI)  yang  dipimpin  langsung  BJ  Habibie.
                                    Peran MUI  juga terlihat kemudian dalam pendirian Badan Penggerak Ekonomi
                                    Umat (BPEU). 38


           Tabungan Muamalat dari Bank   Sebelum berdirinya Bank Muamalat Indonesia sebagai sistem keuangan Islam yang
           Muamalat. Lahirnya BMI (Bank   bebas bunga, para intelektual Muslim telah lama berdiskusi tentang halal-haram
           Muamalat Indonesia) merupakan
           respon terhadap dominasi Cina   bunga bank. Perdebatan tentang hal itu sempat muncul pada muktamar NU ke-
           dalam perbankan dan bisnis   13 pada 1938 yang menghalalkan bunga bank, selama memberi keuntungan
           lainnya disamping dorongan   bagi si peminjam. Langkah NU ini merujuk pada kaidah fikih,”menghindari
           motivasi teologis pemberlakuan   madharat perlu dikedepankan dari pada mengambil manfaat,” atau juga
           system keuangan Islam yang
           bebas bunga.             ”keadaan yang memaksa membolehkan sesuatu yang dilarang.” Pada tahun
           Sumber: Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya.   1990  NU  mendirikan  Bank  Perkreditan  Rakyat  (BPR),
                                                          walaupun  usaha-usaha  itu  gagal.  Upaya  NU  ini  selalu
                                                          mendapat pertentangan dari dalam, terutama dengan
                                                          penerimaan sistem bunga. 39


                                                          Diskusi tentang sistem perbankan Islam juga berlangsung
                                                          di   kalangan   Muhammadiyah.      Pada    muktamar
                                                          Muhammadiyah tahun 1936, dibahas isu perbankan dan
                                                          bisnis yang dapat dikembangkan oleh umat Islam. Bagi
                                                          Muhammadiyah saat itu, bunga bank masih dianggap
                                                          sebagai  sesuatu  yang  belum  jelas  (mutasyabihat)
                                                          kehalalan dan keharamannya. Perdebatan yang tidak






                    520
   531   532   533   534   535   536   537   538   539   540   541