Page 542 - SKI jld 3 pengantar menteri Revisi Assalam
P. 542

Buku Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia - Jilid 3







                                    Sebagai respon terhadap  dominasi bisnis  Cina, seperti  halnya pada pada
                                    pendirian Sarekat Islam 1911 terutama dalam persaingan batik di Surakarta,
                                    Solo, kehadiran BMI juga dianggap sebagai sebuah perlawanan terhadap Cina
                                    yang selama ini mendominasi ekonomi Indonesia. Dengan kata lain, semenjak
                                    masa kolonial hingga masa Orde Baru dominasi Cina dalam sektor ekonomi
                                    di Indonesia sangat kuat. Umat Islam dengan penduduk di atas 80% belum
                                    berperan penting dalam sektor bisnis. Masa keharmonisan kebijakan politik
                                    Soeharto dan Islam menjadi momentum aktifis Muslim untuk memiliki lembaga
                                    keuangan seperti BMI dalam menyaingi kekuatan bisnis Cina.


                                    Awal operasional BMI, pemahaman masyarakat tentang institusi bank masih
                                    rendah.  Asumsi  sebagai  bank  Islam  yang  bisa  memberikan  keadilan  sosial
                                    dan kesejahteraan dipadankannya  dengan cara-cara bisnis tradisional, lemah
                                    dalam manajemen perencanaan, proses dan produksi. Para pemohon modal
                                    yang dilakukan oleh kelompok Muslim banyak yang tidak layak untuk dibiayai.
                                    Sebagai lembaga keuangan, BMI memerlukan profit supaya menarik investasi dan
                                    keberlangsungan usaha. Hal ini menunjukkan bahwa profesionalisme pebisnis
                                    Muslim pada masa itu masih rendah. Salah satu problemnya, kemungkinan besar
                                    adalah kesulitan mereka untuk akses ke dunia perbankan atau keengganan
                                    selama ini untuk terlibat dalam bank konvensional karena anggapan haramnya
                                    riba. Karena itu ketika bank Islam berdiri, terjadi kegagapan di kalangan umat
                                    Islam untuk memanfaatkan sumber dana yang tersedia di BMI. Sistem pasar
                                    yang sudah terbentuk secara kapitalis menjadi hambatan berkembangnya bank
                MMI berperan        Islam. Komentar M Dawam Rahardjo yang dikutip Hefner dalam kasus ini sangat
            mengidentifikasi usaha-  menarik. Salah satu penjelasan penting Dawam adalah bahwa bank Islam perlu
            usaha yang layak diberi
             modal dan menyeleksi   mengontrol klien dalam tingkat kejujurannya  terutama tentang keuntungan
             para pengusaha kecil   dan kerugian yang dialami. Juga, administrasi bank Islam memerlukan penyelia
               yang mengajukan      peminjam secara langsung yang berakibat pada biaya administrasi tambahan.
                                                                                                             55
              rencana usaha. MMI
               juga merumuskan      Namun demikian, BMI merupakan langkah positif menju perwujudan cita-
            strategi pengembangan   cita sosial umat Islam. Ia berperan penting “sebagai simbol umat Islam dan
             investasi bagi masing-  perwujudan cita-citanya dalam masyarakat Indonesia.” 56
               masing usaha dan
             meningkatkan modal
                serta pelatihan     Sebagai  lembaga  keuangan  Islam  uji  coba,  BMI  ternyata  dihadapkan  pada
                manajemen. Di       beberapa tantangan dalam hal investasi dan pengembangan bisnis lainnya.
             samping itu, MMI juga
             melakukan negosiasi    Kesadaran ini ditangkap oleh pengurus BMI dan tokoh  ICMI dan memerlukan
             dengan para investor   penguatan. Karena itu dibentuk PT Manajemen Musyarakah Indonesia, semacam
             untuk membeli saham    lembaga think tank yang dapat menopang pengembangan bisnis BMI. Lembaga
             BMI berdasar kepada
            program investasi yang   ini berperan untuk menjembatani kepentingan para pengusaha kecil, BMI dan
                   dibuat.          pihak  investor  yang  berniat  mengembangkan  bisnis  usaha  kecil  Muslim.
                                                                                                             57
                                    Fungsinya sebagai penyedia konsep dan strategi penyelesaian masalah-masalah,
                                    MMI berperan mengidentifikasi usaha-usaha yang layak diberi modal dan
                                    menyeleksi para pengusaha kecil yang mengajukan rencana usaha. MMI juga
                                    merumuskan strategi pengembangan investasi bagi masing-masing usaha dan
                                    meningkatkan modal serta pelatihan manajemen. Di samping itu, MMI juga
                                    melakukan negosiasi dengan para investor untuk membeli saham BMI berdasar





                    526
   537   538   539   540   541   542   543   544   545   546   547