Page 544 - SKI jld 3 pengantar menteri Revisi Assalam
P. 544
Buku Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia - Jilid 3
Sebanyak 74% kantor bank umum berada di wilayah Jawa dan Sumatera dan
26,0% kantor bank umum berada di luar Jawa dan Sumatera. Mayoritas BPR,
dengan jumlah kantor yang mencapai 3.821 unit, tersebar di wilayah Jawa dan
Bali. Sejalan dengan perbankan konvensional, fokus pembiayaan perbankan
59
syariah ke sektor produktif mulai menunjukkan hasil.
60
Jumlah bank konvensional yang memiliki unit syariah tahun 2013 sebanyak 23
buah dengan jumlah pekerja mencapai 10.722 dengan jumlah kantornya 576
buah, dengan total pendapatan Rp 22,046 miliar atau sekitar Rp 22 Triliun.
Sementara itu jumlah BPRS mencapai 160 dengan jumlah pegawai mencapai
4826 orang dan tersebar di 399 kantor. 61
Menurut catatan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
(Bapepam-LK), sampai kuartal III-2012, aset industri asuransi syariah 3,54% dari
total aset industri asuransi senilai Rp 322,2 triliun. Sampai akhir September 2012,
aset asuransi syariah tumbuh tipis 7,26%. Sampai kuartal ke-tiga, kontribusi
asuransi syariah 3,96% dari total premi industri asuransi Rp 114,3 triliun. Saat
ini jumlah asuransi syariah 46 perusahaan. Rinciannya, empat perusahaan full
asuransi jiwa syariah, dua asuransi kerugian syariah, 17 unit asuransi jiwa syariah,
20 asuransi umum syariah, dan tiga unit reasuransi syariah. Sedangkan pada
62
pegadaian syariah, assetnya telah mencapai gadaian syariah Rp 2,569 Miliar
atau setara dengan Rp 2,5 Triliun lebih. 63
Gerakan Pemberdayaan Umat
Ormas Islam yang berperan sangat menonjol dalam pemberdayaan masyarakat
melalui sosial, ekonomi dan pendidikan adalah Muhammadiyah Berdiri tahun
1912 di Yogyakarta, Muhammadiyah melakukan modernisasi sistem sekolah
Islam dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan sosial
dan ekonomi. Dalam perkembangan kemudian, yaitu tahun 1914 sebagai
pengenalan dan diseminasi ajaran kepada para pengikutnya, gagasan
pembaharuan dilakukan dengan menyebarkan ajarannya kepada anggota. Pada
tahun 1959, idealisme pembentukan masyarakat Islam menjadi tujuan utama.
Pada tahun 1985, upaya organisasi untuk mewujudkan visi dan misinya lebih
difokuskan pada kebenaran, keadilan dan kesejahteraan masyarakat.
528