Page 580 - SKI jld 3 pengantar menteri Revisi Assalam

Buku Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia - Jilid 3

ditinggalkan. Selain itu, menyeruak pula fenomena “Haji Singapura” yang
terjadi akibat ulah segelintir oknum yang mengambil keuntungan dari jamaah
haji, hingga perjalanan hajinya terhenti hanya sampai di Singapura dan tidak
bisa melanjutkan perjalanan ke Mekkah. Sebagian dari mereka pun banyak
yang membeli surat keterangan haji di Singapura yang menjadi bukti bahwa
yang bersangkutan sudah menunaikan ibadah haji.
43

Untuk menghentikan beredarnya surat keterangan haji palsu tersebut,
pemerintah kolonial mengeluarkan piagam resmi melalui bupati kepada para
haji sesudah menyelesaikan ibadah berdasarkan pada surat pernyataan dari
Imam Syafi’i (769-820 M) di Mekkah, salah satu ilustrasi surat tersebut adalah; 44

Orang jang bawa soerat katrangan dari mecca satu orang nama
Noormohamad jang soenggoeh dia orang soeda datang darie mecca
masook djadie hadjie apalagie soeda datang liat koeboerannja kandjeng
nabie moehammad die Madinah, saja harep moeda moedahan nantie
toewan Allah kasie segala slamat die dalam doenia sampe die acherat
pada satoe orang hadjie dan harep soepaja dapat ampoen dari segala dia
poenja dosa pada toean Allah

Njang tertanda

Imam Safingie

Saija imam Safingie njang tinggal berumah die mecca soeda ngetaoewie
jang 1 orang negri Tegal nama Noormohamad soeda datang die negri
mecca massok djadie hadjie dan soeda datang liat koeboeranja kandjeng
nabie Moehammad die negri Madinah. Sekarang ini satoe orang maoe
poelang ke roemahnja di negri jawa

Njang tertanda

Imam Safingie

Setiap jamaah yang berangkat dari Hindia Belanda menuju Mekkah dan
setelah kembali diwajibkan memiliki sertifikat haji. Sertifikat ini bisa didapatkan
dari pemilik, agen atau nakhoda kapal, tiga hari sebelum kapal berangkat
meninggalkan tanah suci. Sertifikat itu akan diperiksa setiap singgah di
pelabuhan oleh petugas pelabuhan. Dan setelah sampai di Jeddah, sertifikat itu
diserahkan kepada Konsulat Belanda untuk pemeriksaan terakhir.

564