Page 576 - SKI jld 3 pengantar menteri Revisi Assalam
P. 576
Buku Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia - Jilid 3
lama setelah peristiwa de Houtman bersaudara, muncul kejadian lain yang
membuat orang Aceh marah terhadap Belanda. Saat itu, armada yang
dipimpin oleh Laksamana Paulus van Caerden merampas, merampok muatan
dan menenggelamkan kapal-kapal dagang Aceh dengan alasan Aceh telah
bersekutu dengan Portugis untuk menyerangnya. Vlekke melukiskan, saat itu
van Caerden sebagai sosok yang tidak sabaran dan urakan.
28
Pada tahun 1600 M, Pangeran Maurits de Nassau, Pendiri dan Kepala Republik
Belanda, mengirim tim delegasi ke Aceh untuk merundingkan kemungkinan
membangun hubungan kenegaraan dan perdagangan Aceh-Belanda.
Utusan tersebut membawa surat diplomatik yang berbahasa Spanyol (bahasa
internasional saat itu), yang isinya penuh dengan optimisme. Mereka berangkat
dengan empat buah kapal yang bernama Zeelandia, Middelborgh, Lange Bracke,
dan De Sonne yang pada tanggal 28 Januari 1601 bertolak dari pelabuhan
Zeeland. Pada tanggal 23 Agustus 1601, rombongan diplomatik Belanda
ini tiba di pelabuhan Banda Aceh. Komisaris Gerard de Roy dan Laksamana
Laurens Bickers diterima dengan baik melalui perangkat kerajaan Aceh. Usulan
diplomatik yang disampaikan delegasi Belanda disetujui dan diterima dengan
antusias oleh pihak Aceh.
29
Abad 16 dan 17 M ditandai dengan permintaan lada di Eropa yang melonjak
tajam. Alhasil, Belanda semakin gigih merentangkan layarnya menuju daerah-
daerah penghasil lada di tempat lain di pulau Sumatera. Heren Zeventien,
dewan pemerintahan Belanda, mengeluarkan maklumat untuk mendirikan
suatu badan yang menampung pelbagai perusahaan dagang untuk mencegah
monopoli harga dan membentuk kesamaan visi dalam mencari dan menjual
rempah-rempah dari Nusantara. Sebagai suatu bentuk kesungguhan tekadnya,
pemerintah Belanda membentuk kongsi dagang bersama bernama Vereenigde
Oost-Indische Compagnie (VOC) pada tahun 1602, untuk menyamakan visi para
saudagar Belanda dan mencegah monopoli sepihak. Melalui strategi politik
30
Persiapan awal orang berbasis kemitraan ekonomi, Belanda berhasil memaksakan kuasa mereka atas
yang akan berlayar beberapa kerajaan besar Nusantara.
31
untuk berhaji ke
Mekah memerlukan
persiapan super ekstra, Keberadaan kolonial Belanda turut membuka fajar baru bagi proses perhajian
terutama karena Nusantara. Jacob Vredenbregt menyebutkan bahwa setelah perhubungan
lamanya perjalanan
dan rute pelayaran disempurnakan dan kapal-kapal layar diganti dengan kapal uap, jumlah jemaah
yang panjang, yakni meningkat dan membawa kebiasaan baru dari perjalanan haji yang identik
melalui Selat Malaka, ditempuh dalam waktu bertahun-tahun dan hanya dapat dilakukan oleh
Singapura, Colombo,
Teluk Persia, Aden orang yang amat terbatas berubah menjadi urusan massa. Perjalanan haji juga
32
masuk ke Laut Merah mengalami pengorganisasan dan bersifat kelembagaan.
menuju Jeddah.
Perjalanan tersebut
hampir memakan Persiapan awal orang yang akan berlayar untuk berhaji ke Mekah memerlukan
waktu 3 sampai 6 persiapan super ekstra, terutama karena lamanya perjalanan dan rute pelayaran
bulan. yang panjang, yakni melalui Selat Malaka, Singapura, Colombo, Teluk Persia,
Aden masuk ke Laut Merah menuju Jeddah. Perjalanan tersebut hampir
560