Page 120 - REMPAH, JALUR REMPAH, DAN DINAMIKA MASYARAKAT NUSANTARA
P. 120

110     REMPAH, JALUR REMPAH DAN DINAMIKA MASYARAKAT NUSANTARA



              rendah Ceylon yang berada di bawah kekuasaan Portugis, dan orang Sinhala

              tidak memiliki kapal dagang sendiri. Kualitas yang lebih rendah ditanam di
              Malabar  dan di  Mindanao,  akan  tetapi  seperti  yang dialami  oleh Linscoten
              pada  1596, kayu manis dari pulau Ceylon adalah yang terbaik dan terhalus
              di dunia, yang harganya tiga kali lebih tinggi dari yang biasa. Oleh karenanya
              raja  hendaknya mendapatkan banyak keuntungan dari monopoli kerajaan
              dalam rempah. Namun sebenarnya keuntungan utama diraup oleh gubernur
              dan para pejabat yang berdagang kayu manis, meskipun semua peraturan yang

              diterbitkan di Goa dan Lisabon dimaksudkan untuk mencegah pelanggaran itu.

                 Selama  dekade terakhir abad XVI,  monopoli Portugis atas  perdagangan
              dengan Jepang dan monopoli Jesuit yang didirikan oleh Franciscus Xaverius
              pada 1549 juga terancam oleh kehadiran para pedagang dan pastur misionaris
              Spanyol dari Filipina. Lawan Iberia ini menimbulkan banyak keresahan dan

              kecemburuan pada orang Portugis, akan tetapi aktivitas mereka tidak banyak
              mengurangi keuntungan  perdagangan Macao-Nagasaki. Meskipun  ada
              persatuan dua kerajaan Iberia dalam sosok Phillip II pada 1580, pemerintah
              di Madrid pada umumnya menerima tuntutan Portugis bahwa Jepang terletak
              dalam lingkup kekuasaan mereka (yang dipisahkan oleh Perjanjian Tordesillas
              pada tahun 1494)  dan perdagangan  Jepang lebih dimonopoli oleh Macao
              daripada oleh Manila.  124



              B. PENAKLUKAN PELABUHAN GOA DAN SEKITARNYA



                 Apa yang ingin dicapai oleh orang-orang Portugis di Timur adalah sebuah
              rencana yang rumit dan berdampak luas, yang tidak mengherankan bagi
              mereka  walaupun   orang Venesia  menganggapnya  sebagai  suatu  bentuk
              penguasaan dunia. Apa yang mereka miliki saat itu masih kecil dibandingkan
              apa  yang  akan mereka raih. Pengenalan  dengan  metode pemetaan  dan
              pelayaran, hubungan persahabatan dengan beberapa raja sejauh memberikan
              keuntungan bagi mereka, kepemilikan beberapa pangkalan yang kuat di pantai
              timur Afrika dan pantai Malabar, semuanya sudah mereka alami. Mereka juga

              124 Boxer, The Portuguese Seaborne Empire, hlm. 47-49.
   115   116   117   118   119   120   121   122   123   124   125