Page 121 - REMPAH, JALUR REMPAH, DAN DINAMIKA MASYARAKAT NUSANTARA
P. 121
REMPAH, JALUR REMPAH DAN DINAMIKA MASYARAKAT NUSANTARA 111
telah memperoleh pengalaman yang tidak bisa diperoleh orang-orang Eropa
di sejumlah kota dagang. Yang tidak mungkin tanpa pangkalan kuat, yang
akan melindungi mereka terhadap kekuatan para pesaing Islam. Beberapa
kali orang mencela bahwa orang Portugis membangun benteng di Timur, dan
menegaskan bahwa mereka harus mengikuti contoh para pedagang Arab yang
telah berulang kali mengelola perdagangan di Hindia tanpa menggunakan
paksaan terhadap penduduk bumi putera. Akan Tetapi orang tetap lupa bahwa
orang Portugis bisa mengikuti contoh orang Arab ini. Para pedagang Islam
tidak menemukan pesaing yang mereka takuti. Orang Portugis kebanyakan
menyalahkan kebodohan pendahulunya. Saat itu pasukan yang menduduki
sejumlah benteng membagi kekuatan mereka dan hasilnya menunjukkan
bahwa mereka tidak mempunyai kekuatan untuk menahan serangan di
sejumlah tempat. Pertanyaan berikutnya adalah: bagaimana mereka bisa
mencapai tujuan untuk menghancurkan perdagangan umat Islam? Affonso
d’Albuquerque lah yang melalui tindakannya dapat memberikan jawaban
atas pertanyaan itu. 125
Ada banyak hal yang menarik dalam menegakkan monopoli dagang ini.
Perjuangan ini memungkinkan penegakkan pangkalan Eropa di Hindia
untuk jangka waktu lama, akan tetapi sarana yang digunakan untuk
menaklukkan lawan-lawan Asianya juga meninggalkan perasaan kebencian
yang menjikikkan. Tiga abad lalu orang belum memikirkan perkecualian lain.
Satu-satunya hal yang ditemukan pada diri d’Albuquerque adalah bahwa
dia menegakkan hukum terhadap rekan-rekannya yang telah melakukan
pelanggaran. Lebih dari sekali dia memerintahkan pengosongan kota dan
menenggelamkan penduduknya ke laut. Ia tidak mengenal belas kasih yang
diberlakukan pada musuh yang berbahaya. Hendaklah jangan melupakan
bahwa seorang Islam, seorang Moor, bagi penduduk Spanyol merupakan
sesuatu yang gelap, dan orang gentios atau kafir akan diperlakukan lebih
manusiawi oleh orang Portugis, kecuali mereka yang bekerjasama dengan
musuh. Perlu disebutkan bahwa orang Perancis menunjukkan kebencian dan
antipasti terhadap orang Islam dan agamanya, terhadap orang Nair dan orang
kafir. Sementara untuk yang lain, mereka tidak menunjukkan permusuhan.
125 Anonim. “Affonso d’Abuquerque in het Oosten 1507-1515”. De Gids vol. 40, jilid 1,1876, hlm. 420-424