Page 224 - Naskah Gubernur Pertama di Indonesia
P. 224

210       Gubernur Pertama di Indonesia



            pengawasan terhadap pengalihan tanah di kerajaan  Badung,
                                                           32
            Tabanan, dan  Klungkung untuk  tanah  bengkok.   Sebagai seorang
            sarjana hukum yang baru lulus, Pudja menimba banyak pengalaman
            dalam hal menyelaraskan hukum kolonial dan hukum adat. Apalagi
            masalah yang ia tangani berkaitan  dengan pemanfaatan tanah
            kerajaan yang sering kali mengundang pertikaian.
                   Posisi pemerintah Belanda semakin  tidak menentu  sejak
            meluasnya ekspansi Jerman di Eropa. Pada 10 Mei 1940, pasukan
            Jerman menyerbu Belgia,  Luxemburg dan  Belanda  karena mereka
            menduga Inggris  dan Prancis akan  menggunakan ketiga negara
            tersebut sebagai basis untuk menyerang wilayah industri Jerman di
            Ruhr. Setelah bertempur kurang lebih sepekan pemerintah Kerajaan
            Belanda menyerah kalah dan Ratu Wilhelmina terpaksa mendirikan
            pemerintahan di  pengasingan di Inggris. Jepang yang sudah
            bergabung dengan aliansi militer Poros  Roma-Berlin-Tokyo sejak
            1939 semakin mengincar Indonesia dengan sumber daya alam dan
            manusia  yang melimpah untuk  memperkuat  daya tempur mereka
            menghadapi  Blok Sekutu. Setelah Prancis jatuh ke tangan Nazi
            Jerman pemerintah Vichy memperbolehkan Jepang mendirikan basis
            militer  di  Indocina  Prancis  (sekarang  Vietnam)  untuk  persiapan
            menginvasi Indonesia.
                   Di Bali, sebagai persiapan menghadapi serangan Jepang,
            komandan  tentara kerajaan  Belanda  (KNIL)  setempat merekrut
            pemuda-pemuda  Bali  untuk  dilatih  kemiliteran  dan  diberi  nama
            pasukan Prayoda (Parayuda,  dalam bahasa Bali).  Struktur pasukan
            Prayoda mirip dengan Legiun Mangkunegaran di Surakarta, Legiun
            Pakualaman di Yogyakarta, dan Barisan Madura, yang  sudah
            dibentuk sejak abad ke-19. Sekitar 1.000 personel pasukan Prayoda
            ditempatkan di empat swapraja yakni Badung, Buleleng, Gianyar dan
            Karangasem. Kelompok pemuda lain direkrut  dan  dilatih dalam
            badan Nederlandsch-Indische Lucht Beschermings Dienst (layanan
            penjagaan angkasa) untuk mengawasi  serangan udara. Kalangan
            pemuda pergerakan tidak kalah sigap. Walaupun mereka tidak tahu
            persis apa yang akan terjadi, mereka menganggap perlu membentuk
            kelompok bela  diri yang berkegiatan secara klandestin. Pemuda-
   219   220   221   222   223   224   225   226   227   228   229