Page 226 - Naskah Gubernur Pertama di Indonesia
P. 226
212 Gubernur Pertama di Indonesia
Perdana Menteri Inggris saat itu, Winston Churchill, menyatakan
kekalahan itu sebagai “malapetaka terburuk” dalam sejarah militer
35
Inggris.
Mr Pudja bersma
pegawai dari bala
tentara Jepang
(Sumber: Museum
Prumusan Naskah
Proklamasi)
Setelah Singapura jatuh, penguasa militer Belanda menyadari
bahwa hanya soal waktu sebelum Jepang menyerbu Jawa. Pada 27
Februari konvoi kapal perang Jepang melaju dari arah timur laut
melalui Selat Makassar dan Laut Maluku menuju pantai utara Jawa.
Armada ABDA berusaha menghadang gerak konvoi itu. Pertempuran
hebat pun berlangsung sepanjang siang dan malam hari di perairan
Laut Jawa yang berakhir dengan kekalahan telak armada angkatan
laut ABDA hanya dalam waktu dua hari: sepuluh kapal perang hancur
dan sekitar 2.000 pelaut hilang. Pimpinan armada, Laksamana Muda
Karel Doorman, ikut tewas bersama tenggelamnya kapal penjelajah
Belanda De Ruyter yang dihujam torpedo Jepang. Kekalahan itu
mengakhiri operasi maritim ABDA di Asia Tenggara dan
memantapkan posisi Jepang di wilayah tersebut. Pada 8 Maret 1942,
Letnan Jendral Hein Ter Poorten, komandan pasukan darat ABDA di
Jawa, yang juga Panglima KNIL, mewakili Gubernur Jenderal Tjarda
van Starkenborgh-Stachouwer, menyerah tanpa syarat kepada
penguasa militer Jepang di Kalijati, Jawa Barat.

