Page 225 - Naskah Gubernur Pertama di Indonesia
P. 225
I Gusti Ketut Pudja 211
pemuda yang ahli pencak silat, ilmu bela diri lainnya, bahkan yang
bergerak di bidang seni tari dan ilmu kebatinan, mendirikan
Persatuan Pemuda Rakyat Indonesia Merdeka (PPRIM, kata
‘merdeka’ sering diganti ‘mulia’ untuk mencegah polisi Belanda
membubarkan organisasi mereka). Secara terbuka mereka seakan-
akan sekadar berkumpul dan berkegiatan di sanggar-sanggar seni
tari, pencak silat, dan kebatinan tetapi mereka sebenarnya juga
membicarakan rencana masa depan Bali dan Indonesia yang
33
merdeka.
BEKERJA UNTUK JEPANG (1942–45)
Pada 8 Desember 1941, dunia dikejutkan oleh pemboman pangkalan
militer Amerika Serikat di Pearl Harbor, Hawaii, oleh pasukan Jepang.
Setelah hari naas itu peristiwa demi peristiwa berlangsung dengan
cepat di berbagai penjuru dunia dan mengguncang Hindia Belanda ke
arah yang tak pernah dibayangkan siapa pun sebelumnya. Belanda
menyatakan perang terhadap Jepang. Amerika dan sekutunya di Asia
Pasifik segera membentuk mandala perang Komando ABDA
(American-British-Dutch-Australian) yang berbasis di Singapura
untuk menjaga gugus penghalang Melayu yang mencakup wilayah
Semenanjung Malaka, Singapura, hingga pulau-pulau paling selatan
Indonesia. Namun, pasukan Jepang dengan sistematis merangsek ke
tenggara, menguasai Hong Kong, lalu ke selatan, menyerbu Thailand
dan bagian utara Tanah Melayu.
Dari titik itu gerak pasukan Jepang seperti tidak terbendung
lagi. Dalam waktu sepuluh hari mereka berhasil menguasai pusat
kilang minyak di utara Sarawak, lalu disusul dengan penguasaan dua
kilang minyak terbesar Indonesia di Pulau Tarakan dan Balikpapan.
Garnisun KNIL yang berjaga-jaga sudah terlebih dulu membakari
ladang-ladang minyak utama. Tetapi jumlah mereka tak sebanding
dengan serdadu Jepang dan tidak mampu memberikan perlawanan
34
yang berarti. Pertempuran paling sengit, panjang, dan menentukan
berlangsung di seputaran Tanah Melayu dan Singapura antara 8–15
Februari, yang berakhir dengan kekalahan pasukan gabungan ABDA.

