Page 232 - Naskah Gubernur Pertama di Indonesia
P. 232
218 Gubernur Pertama di Indonesia
perlawanan ini ditumpas dengan kejam oleh pasukan Jepang namun
hal itu tidak menghentikan usaha rakyat mempertahankan diri.
Pemerintah berusaha mengendalikannya dengan mengorganisikan
para tokoh Muslim yang disegani rakyat pedesaan dan mendirikan
Majlis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi) di bawah pimpinan
pendiri Nahdlatul Ulama K. H. Hasjim Asj’ari, tetapi para ulama justru
menggunakan Masyumi untuk menguatkan rakyat.
Di Bali, para pemuda telah mengorganisasikan diri sejak
Jepang masuk di sana. Pejuang-pejuang itu membangun jaringan
bawah tanah dengan sistem sel di semua swapraja setelah mereka
berhubungan dengan berbagai kelompok di Jawa dan bertukar
41
informasi tentang situasi di daerah masing-masing. Mereka
mendirikan organisasi klandestin ESSTI (Eka Setia Stiti—kesetiaan
tunggal kepada dharma, bangsa, tanah air dan Ida Sang Hyang Widhi
Wasa) untuk menggalang pemuda-pemuda desa. Resminya,
organisasi itu membantu Jepang menjaga kampung-kampung sebagai
bagian sistem pertahanan negara. Dengan alasan tersebut mereka
berlatih pencak silat dan perang-perangan. Ada pula organisasi ISSM
(Ikatan Siswa Sekolah Menengah) yang membangun hubungan
dengan kaum pejuang yang memiliki akses terhadap berita-berita
internasional dari radio. Mereka kemudian menyebarkan berita-
42
berita tersebut lebih jauh terutama tentang kekalahan Jepang dalam
peperangan melawan balatentara Sekutu, dan merencanakan untuk
menumbangkan kekuasaan Jepang. Dengan hati-hati mereka juga
menyusup ke Peta—Tentara Pembela Tanah Air yang dibentuk
Jepang—untuk mendidik para prajuritnya tentang nasionalisme
Indonesia. Bahkan ada yang berhasil menembus dinas polisi rahasia
Jepang, yang terkenal amat kejam, Kempeitai, dan badan intelijen
43
Yama Butai.
Sejak awal 1944 posisi Jepang mulai terdesak di wilayah
Pasifik karena gempuran tentara Amerika Serikat yang bertubi-tubi.
Angkatan Laut Jepang mengalami kekalahan besar dalam
pertempuran di Laut Filipina. Krisis yang paling serius adalah ketika
basis AL Jepang di Saipan, Kepulauan Mariana, lepas. Amerika Serikat
menggunakan kepulauan tersebut sebagai basis untuk menghujani

