Page 82 - JAPRI EDUKASI I (3) JULI-OKT 2020
P. 82

JAPRI Edukasi I (3) Juli-Okt. 2020: 100 - 111
                                                   ISSN 2716-1528
                                            http://japriedukasi.igibali.or.id

               Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kemandirian
                    Belajar Siswa Dengan Penerapan Model Pembelajaran

                            Problem Based Learning Di Kelas XII TKJ2
                                           SMK Negeri 1 Abang

                                                     1,
                            Ida Ayu Gayatri Pristoni I Gusti Agung Ayu Putri Utami     2
                             1 idaayugayatri979@gmail.com,  agungputri@gmail.com
                                                              2

                    SMK Negeri 1 Abang, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali, 80811, Indonesia

            Abstrak
            Dari hasil pengamatan dan pengalaman peneliti selama proses belajar mengajar bahwa kelas
            XII TKJ2 SMK Negeri 1 Abang diketahui bahwa kemampuan berpikir kritis dan kemandirian
            belajar  siswa  masih  rendah,  siswa  masih  terlihat  kesulitan  untuk  mengaitkan  materi  yang
            diperoleh di  sekolah dengan masalah yang ada di  kelas dari  pada berinisiatif untuk  belajar
            sendiri, selama guru belum hadir jarang siswa yang berdiskusi dengan teman tentang materi
            yang akan diajarkan atau materi yang telah lalu, kebanyakan dari  mereka ramai dan hanya
            bercanda.  Model  pembelajaran  Problem  Based  learning    dipandang  relevan  dan  mampu
            mendorong  siswa  untuk  mengembangkan  pola  pikirnya  dalam  suatu  pemecahan  masalah.
            Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif  kualitatif, jenis penelitian ini merupakan
            penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 1 Abang kelas XII TKJ2.
            Hasil rata-rata tes kemampuan berpikir kritis siklus I sebesar 62,5% dengan klasifikasi cukup
            baik  dan  rata-rata  tes  kemampuan  berpikir  kritis  pada  siklus  II  sebesar    80,98%  dengan
            klasifikasi baik. Data ini menunjukkan ada peningkatan sebesar 18,48 %. Sedangkan hasil rata-
            rata angket kemandirian belajar pada siklus I sebesar 65,62 dan pada siklus II sebesar 67,45,
            berarti ada peningkatan sebesar 1,83. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
            berbasis  masalah  dapat  meningkatkan  kemampuan  berpikir  kritis  dan  kemandirian  belajar
            siswa. Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat  disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis
            masalah dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kemandirian belajar siswa kelas
            XII TKJ2 SMK Negeri 1 Abang.

            Kata Kunci : PBL; Kemampuan Berpikir Kritis; Kemandirian Belajar

            Abstract
            From the observations and experiences of researchers during the teaching and learning process
            that class XII TKJ2 SMK Negeri 1 Abang, it is known that the ability to think critically and
            independent  learning students is still low, students still seem  to have difficulty relating the
            material obtained in school with problems in class rather than taking the initiative For self-
            study, as long as the teacher is not present, students rarely discuss the material to be taught or
            the material that has been taught, most of them are busy and just joking. Problem Based learning
            learning model is considered relevant and able to encourage students to develop a mindset in
            solving a problem. This research uses a qualitative descriptive approach, this type of research
            is a classroom action research. This research was conducted at SMK Negeri 1 Abang class XII
            TKJ2. The average result of the critical thinking ability test in the first cycle was 62.5% with a
            fairly good classification and the average critical thinking ability test in the second cycle was
            80.98% with a good classification. This data shows an increase of 18.48%. While the average
            results of the independent learning questionnaire in the first cycle was 65.62 and the second


            100
   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87