Page 91 - JAPRI EDUKASI I (3) JULI-OKT 2020
P. 91
Pristoni, Ida Ayu Gayatri ; Utami , I Gusti Agung Ayu Putri: Meningkatkan Kemampuan Berpikir
Kritis dan Kemandirian Belajar Siswa…
Secara umum kemampuan berpikir kelas XII TKJ2 sangat kecil, hal ini sangat
kritis siswa kelas XII TKJ2 sudah cukup dipengaruhi oleh situasi dan kondisi siswa
baik, hal ini ditunjukkan oleh persentase pada saat mengisi angket kemandirian
kemampuan berpikir kritis sebesar 67,5% belajar yang disediakan guru, siswa sudah
siswa XII TKJ2 memiliki tingkat mulai bosan mengisi angket sehingga dalam
kemampuan berpikir kritis cukup baik dan mengisi terkadang sembarangan.
32,5% lainnya memiliki kemampuan Pengajaran berbasis masalah (PBL)
berpikir kritis baik. merupakan suatu pendekatan pengajaran
Berdasarkan hasil skor angket yang menggunakan masalah dunia nyata
kemandirian belajar siswa kelas XII TKJ2 sebagai suatu konteks bagi siswa untuk
pada siklus I kemandirian belajar siswa belajar tentang cara berpikir kritis dan
kelas XII TKJ2 sudah tiggi yaitu 67,5% dan keterampilan pemecahan masalah, serta
32,5% siswa memiliki kemandirian belajar untuk memperoleh pengetahuan dan konsep
kurang tinggi. Siswa yang memperoleh skor yang esensial dari materi pelajaran.
44-62 sebanyak 13 orang dan siswa yang Berdasarkan hasil observasi pembelajaran
memperoleh skor 63-81 sebanyak 15 orang berbasis masalah pada siklus I, diperoleh
sehingga secara klasikal diperoleh rerata persentase keberhasilan pembelajaran
skor 65,62. Berdasarkan data tersebut siswa sebesar 70%. Pada pembelajaran tersebut
XII TKJ2 dapat dikategorikan pada guru belum memberdayakan pertanyaan
kemandirian belajar tinggi. provokatif untuk memancing kemampuan
Pada siklus II diperoleh data bahwa berpikir tingkat tinggi siswa, selain itu guru
ada 5% siswa yang sudah memiliki belum melakukan refleksi dan
kemandirian belajar sangat tinggi, 72,5% menyimpulkan tentang pembelajaran yang
siswa dengan kemandirian tinggi dan telah dilakukan. Hal ini dipengaruhi oleh
sebesar 22,5% siswa memiliki kemandirian terbatasnya waktu pembelajaran yang
belajar kurang tinggi. Siswa yang hanya berlangsung selama 60 menit.
memperoleh skor 44-62 sebanyak 9 orang, Sebagian besar siswa tidak bisa
siswa yang memperoleh skor 63-81 menyelesaikan permasalahan yang
sebanyak 17 orang, dan siswa yang disajikan oleh guru. Berdasarkan refleksi
memperoleh skor 82-100 sebanyak 2orang tindakan pembelajaran bersama teman
sehingga diperoleh rerata skor 67,45. Dari sejawat mapel PPKn di SMK Negeri 1
data tersebut berarti ada peningkatan Abang dan dua orang observer, guru dapat
kemandirian belajar siswa sebesar 1,82. meningkatkan persentase pencapaian
Peningkatan skor kemandirian belajar siswa pembelajaran pada siklus berikutnya, guru
109