Page 58 - Pedoman-Evaluasi-Mutu-Gizi-dan-Non-Gizi-Pangan
P. 58

Pemutusan  cabang  α-1,6  inter-klaster  dari  rantai  amilopektin  dan
                       degradasi fraksi amilosa rantai panjang menghasilkan fraksi amilosa

                       rantai  pendek  dengan  bobot  molekul  rendah  yang  dapat
                       meningkatkan  pembentukan  RS3.  Tujuan  gelatinisasi  adalah
                       pembengkakan  granula  pati  melalui  pemanasan  menggunakan  air

                       berlebih  sehingga  amilosa  keluar  dari  granula  sebagai  gulungan
                       polimer  dalam  larutan.  Pati  yang  telah  tergelatinisasi  selanjutnya

                       didinginkan  sehingga  terjadi  retrogradasi.  Selama  retrogradasi,
                       polimer  tersebut  kembali  membentuk  double  helix  yang  distabilkan
                       dengan adanya ikatan hidrogen.

                          Metode yang dapat digunakan untuk modifikasi pati menjadi RS3
                       di    antaranya      yaitu    metode       pemanasan-pendinginan

                       (autoclaving-cooling)  dan  heat  moisture  treatment  T  (HM).
                       Faktor-faktor  penting  dalam  modifikasi  pati  menggunakan  metode
                       pemanasan-pendinginan  yaitu  suhu  pemanasan  lebih  tinggi  dari

                                                    o
                       suhu  gelatinisasi  (80-130  C)  agar  pati  dapat  tergelatinisasi
                       sempurna,    penyimpanan     pada    suhu   rendah    sekitar   4 C
                                                                                       o
                       menstimulasi terjadinya retrogradasi, dan suhu pengeringan gel pati

                       yang  dihasilkan  setelah  proses  pemanasan-pendinginan  selesai
                       dilakukan. Begitu pula pada metode modifikasi HMT, modifikasi fisik
                       dilakukan dengan perlakuan panas, menggunakan suhu di atas suhu

                                          o
                       gelatinisasi  (80-130 C)  pada  kadar  air  yang  terbatas  (<35%  b/b),
                       sehingga melibatkan pengaturan kadar air dan perlakuan panas.

                          Pati  resisten  tipe  3  merupakan  jenis  pati  resisten  yang  paling
                       banyak digunakan sebagai bahan baku pangan fungsional berbasis
                       RS.  Hal  ini  disebabkan  oleh  RS3  relatif  lebih  tahan  panas

                       dibandingkan  RS  tipe  lainnya,  sehingga  mampu  mempertahankan
                       sifatnya  selama  proses  pengolahan  pangan.  Menurut  Jacobash  et

                       al.  (2006),  pati  resisten  tipe  3  merupakan  RS  yang  sesuai  untuk
                       dijadikan  prebiotik.  Kandungan  pati  resisten  diukur  dengan
                       menggunakan  metode  Reshmi  et  al.  (2017)  dengan  sedikit


                                                                                        49
   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63