Page 61 - Pedoman-Evaluasi-Mutu-Gizi-dan-Non-Gizi-Pangan
P. 61

BAB IV

                                                VITAMIN




               1.  Vitamin Larut Lemak
                   1.1 Vitamin A dan Provitamin A (Karotenoid)

                          Metode standar untuk analisis kuantitatif vitamin A (retinol) dan
                       provitamin  A  (karotenoid)  dalam  pangan  adalah  menggunakan
                       prinsip  kromatografi  cair  (HPLC)  dan  sampel  harus  disaponifikasi

                       terlebih  dahulu.  Baik  sampel  pangan  maupun  komponen  standar,
                       keduanya  harus  disaponifikasi  menggunakan  larutan  campuran
                       etanol  dan  air  yang  bersifat  basa.  Dengan  demikian,  lemak  dalam

                       jaringan  pangan  dikonversi  menjadi  asam  lemak  dan  retinol  ester
                       juga  terkonversi  menjadi  retinol.  Selanjutnya,  pelarut  yang  telah
                       mengandung  retinol  dianalisis  secara  kuantitatif  menggunakan

                       kromatografi  cair  kinerja  tinggi  (KCKT)  dengan  detektor  ultraviolet
                       (UV) dan dibaca pada panjang gelombang 313, 325, atau 328 nm.

                       Konsentrasi  vitamin  A  dihitung  berdasarkan  perbandingan  antara
                       peak height atau peak area antara sampel pangan dan standar.
                          Analisis  karotenoid  juga  dapat  dilakukan  menggunakan  KCKT

                       dengan detektor UV-Vis, dan dibaca pada panjang gelombang 450
                       nm.  Langkah-langkah  pencegahan  harus  diambil  sepanjang

                       prosedur  analisis  untuk  mencegah  terjadinya  perubahan  kimiawi
                       pada  vitamin  A  dan  karotenoid  karena  kedua  zat  gizi  tersebut
                       bersifat  sensitif  terhadap  sinar  ultraviolet,  udara,  suhu  tinggi,

                       kelembapan,      serta     faktor-faktor   pro-oksidan     lainnya.
                       Langkah-langkah  tersebut  yaitu  selalu  menggunakan  alat  gelas
                       sepanjang  analisis  karena  tidak  mudah  bereaksi,  menggunakan

                       kondisi  vakum  atau  dengan  nitrogen  flushing  pada  langkah  yang
                       sesuai,  meminimalkan  paparan  cahaya  sepanjang  proses  analisis,
                       serta  menghindari  paparan  suhu  tinggi  atau  kenaikan  suhu  yang


                                                                                        52
   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66