Page 66 - Pedoman-Evaluasi-Mutu-Gizi-dan-Non-Gizi-Pangan
P. 66

sehingga  semua  langkah  analisis  dilakukan  pada  kondisi  cahaya
                       minimal.

                          Selain  itu,  terjadinya  oksidasi  yang  sempurna  menggunakan
                       permanganat  juga  diperlukan  untuk  menyingkirkan  senyawa-
                       senyawa  yang  dapat  mengganggu  hasil  akhir,  sehingga  dapat

                       diperoleh  hasil  yang  dapat  dipercaya.  Deteksi  riboflavin  dalam
                       ekstrak sampel dilakukan pada panjang gelombang eksitasi 440 nm

                       dan  panjang  gelombang  emisi  565  nm.  Meskipun  vitamin  B2
                       diklasifikasikan  sebagai vitamin  larut  air,  namun  tidak  larut  dengan
                       cepat dalam air. Oleh karena itu, saat menyiapkan larutan standar,

                       harus  dipastikan  bahwa  semua  standar  riboflavin  yang  disiapkan
                       telah terlarut dengan sempurna. Kandungan riboflavin dalam pangan

                       dinyatakan  dalam  satuan  mg  dan  kebutuhan  riboflavin  dinyatakan
                       dalam satuan mg per hari.


                   2.3 Vitamin B3 (Niasin)
                          Niasin  di  sumber  nabati  berada  dalam  bentuk  asam  nikotinat.
                       Sedangkan  sumber  hewani  mengandung  niasin  dalam  bentuk

                       koenzim nikotinamida adenina dinukleotida (NAD) dan nikotinamida
                       adenina dinukleotida fosfat (NADP). Jenis analisis yang lebih tepat
                       dalam menggambarkan jumlah niasin aktif dalam sampel adalah uji

                       mikrobiologi karena dapat merespon niasin baik dalam bentuk asam
                       nikotinat,  nikotinamida,  maupun  bentuk-bentuk  koenzim  lain  dari

                       niasin.  Namun,  pelaksanaan  uji  mikrobiologi  membutuhkan  waktu
                       yang  lama  serta  keahlian  dan  teknik  yang  memadai  agar  hasilnya
                       akurat.  Metode  analisis  yang  lebih  praktis  untuk  digunakan  dalam

                       menguji kandungan niasin dalam pangan adalah metode kolorimetri,
                       spektrofotometri, maupun KCKT.

                          Uji  mikrobiologi  terhadap  niasin  dapat  dilakukan  menggunakan
                       Lactobacillus  plantarum.  Secara  umum,  kandungan  niasin  dalam
                       sampel  pangan  selaras  dengan  tingkat  kekeruhan  kultur  inokulum.


                                                                                        57
   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71