Page 68 - Pedoman-Evaluasi-Mutu-Gizi-dan-Non-Gizi-Pangan
P. 68
akhirnya diinjeksikan ke sistem kromatografi. Kandungan vitamin B5
dalam pangan dinyatakan dalam satuan mg dan kebutuhan
konsumsi hariannya dinyatakan dalam satuan mg per hari.
2.5 Vitamin B6 (Piridoksin)
Vitamin B6 secara alami terdapat dalam 3 bentuk: piridoksin,
piridoksamin, dan piridoksal. Penentuan kadar vitamin B6 dalam
sampel pangan dapat dilakukan secara mikrobiologi maupun
kimiawi. Metode mikrobiologi menggunakan kapang Saccharomyces
uvarum. Namun, analisis secara kimiawi menggunakan KCKT lebih
sering digunakan karena relatif lebih praktis. Vitamin B6 dapat
dianalisis menggunakan instrumen KCKT. Metode kromatografi cair
dilakukan berdasarkan prinsip isokratik yang dapat memisahkan
ketiga bentuk utama vitamin B6. Tahap ekstraksi sangat penting
dilakukan sebelum analisis vitamin B6 dengan menggunakan pelarut
asam trikloroasetat (TCA) dan asam perklorat karena cukup efektif
dalam tahap ekstraksi. Kemudian dilanjutkan dengan proses
enzimatis menggunakan asam fosfatase dan β-glukosidase
sehingga bentuk piridoksin bebas dan bentuk β-glikosidik piridoksin
dapat terpisah dan mudah untuk dianalisis. Semua bentuk vitamin B6
bersifat sensitif terhadap cahaya sehingga proses analisis dilakukan
pada paparan cahaya minimum atau dengan menggunakan cahaya
kekuningan untuk menghindari terjadinya fotodegradasi. Kandungan
vitamin B6 dalam pangan dinyatakan dalam satuan mg dan
kebutuhan konsumsi hariannya dinyatakan dalam satuan mg per
hari.
2.6 Vitamin B7 (Biotin)
Analisis biotin sering dilakukan dengan tiga jenis metode, yaitu
bioasai, avidin-binding assay, dan asai turunan fluoresensi. Bioasai
menggunakan L. plantarum merupakan metode klasik dalam analisis
59