Page 20 - Microsoft Word - KeruntuhanTeoriEvolusi
P. 20

BAB 4

                          CATATAN FOSIL MEMBANTAH EVOLUSI



                Menurut teori evolusi, setiap spesies hidup berasal dari satu nenek moyang. Spesies yang ada sebelumnya
          lambat laun berubah menjadi spesies lain, dan semua spesies muncul dengan cara ini. Menurut teori tersebut,
          perubahan ini berlangsung sedikit demi sedikit dalam jangka waktu jutaan tahun.
                Dengan demikian,  maka  seharusnya pernah terdapat sangat banyak spesies peralihan selama periode
          perubahan yang panjang ini.
                Sebagai contoh, seharusnya terdapat beberapa jenis  makhluk setengah  ikan - setengah reptil di masa
          lampau, dengan beberapa ciri reptil sebagai tambahan pada ciri ikan yang telah mereka miliki. Atau seharusnya
          terdapat beberapa jenis burung-reptil  dengan beberapa ciri burung di samping ciri reptil yang telah mereka
          miliki. Evolusionis menyebut makhluk-makhluk imajiner yang mereka yakini hidup di masa lalu ini sebagai
          “bentuk transisi”.
                Jika binatang-binatang seperti ini memang pernah ada, maka seharusnya mereka muncul dalam jumlah
          dan variasi sampai jutaan atau milyaran. Lebih penting lagi, sisa-sisa makhluk-makhluk aneh ini seharusnya ada
          pada catatan fosil. Jumlah bentuk-bentuk peralihan  ini pun semestinya jauh lebih besar daripada spesies
          binatang masa kini dan sisa-sisa mereka seharusnya ditemukan di seluruh penjuru dunia. Dalam The Origin of
          Species, Darwin menjelaskan:
                “Jika teori saya benar, pasti pernah terdapat jenis-jenis bentuk peralihan yang tak terhitung jumlahnya,
          yang mengaitkan semua spesies dari kelompok yang sama…. Sudah tentu bukti keberadaan mereka di masa
                                                                       1
          lampau hanya dapat ditemukan pada peninggalan-peninggalan fosil.”
                Bahkan Darwin sendiri sadar akan ketiadaan bentuk-bentuk peralihan tersebut. Ia berharap bentuk-bentuk
          peralihan itu akan ditemukan di masa  mendatang. Namun di  balik harapan besarnya ini, ia sadar bahwa
          rintangan utama teorinya adalah ketiadaan bentuk-bentuk peralihan. Karena itulah dalam buku The Origin of
          Species, pada bab “Difficulties of the Theory” ia menulis:
                 ... Jika suatu spesies memang berasal dari spesies lain melalui perubahan sedikit demi sedikit, mengapa
          kita tidak melihat sejumlah besar bentuk transisi di  mana pun?  Mengapa alam tidak berada dalam keadaan
          kacau-balau, tetapi justru seperti kita lihat, spesies-spesies hidup dengan bentuk sebaik-baiknya?.... Menurut
          teori ini harus ada bentuk-bentuk peralihan dalam jumlah besar, tetapi mengapa kita tidak menemukan mereka
          terkubur di kerak bumi dalam jumlah tidak terhitung?.... Dan pada daerah peralihan, yang memiliki kondisi
          hidup peralihan,  mengapa sekarang tidak kita temukan  jenis-jenis peralihan  dengan kekerabatan yang  erat?
                                                          2
          Telah lama kesulitan ini sangat membingungkan saya.
                Satu-satunya penjelasan Darwin atas hal ini adalah bahwa catatan fosil yang telah ditemukan hingga kini
          belum  memadai. Ia  menegaskan jika catatan fosil dipelajari secara terperinci, mata  rantai yang  hilang  akan
          ditemukan.
                Karena mempercayai ramalan Darwin, kaum evolusionis telah berburu fosil dan melakukan penggalian
          mencari mata rantai yang hilang di seluruh penjuru dunia sejak pertengahan abad ke-19. Walaupun mereka telah
          bekerja keras, tak satu pun bentuk transisi ditemukan. Bertentangan dengan kepercayaan evolusionis, semua
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25