Page 21 - Microsoft Word - KeruntuhanTeoriEvolusi
P. 21
fosil yang ditemukan justru membuktikan bahwa kehidupan muncul di bumi secara tiba-tiba dan dalam bentuk
yang telah lengkap. Usaha mereka untuk membuktikan teori evolusi justru tanpa sengaja telah meruntuhkan
teori itu sendiri.
Seorang ahli paleontologi Inggris ternama, Derek V. Ager, mengakui fakta ini meskipun dirinya seorang
evolusionis:
Jika kita mengamati catatan fosil secara terperinci, baik pada tingkat ordo maupun spesies, maka yang
selalu kita temukan bukanlah evolusi bertahap, namun ledakan tiba-tiba satu kelompok makhluk hidup yang
3
disertai kepunahan kelompok lain.
Ahli paleontologi evolusionis lainnya, Mark Czarnecki, berkomentar sebagai berikut:
Kendala utama dalam membuktikan teori evolusi selama ini adalah catatan fosil; jejak spesies-spesies
yang terawetkan dalam lapisan bumi. Catatan fosil belum pernah mengungkapkan jejak-jejak jenis peralihan
hipotetis Darwin — sebaliknya, spesies muncul dan musnah secara tiba-tiba. Anomali ini menguatkan
4
argumentasi kreasionis*) bahwa setiap spesies diciptakan oleh Tuhan.
Mereka juga harus mengakui ke-sia-siaan menunggu kemunculan bentuk-bentuk transisi yang “hilang” di
masa mendatang, seperti yang dijelaskan seorang profesor paleontologi dari Universitas Glasgow, T. Neville
George:
Tidak ada gunanya lagi menjadikan keterbatasan catatan fosil sebagai alasan. Entah bagaimana, catatan
fosil menjadi berlimpah dan hampir tidak dapat dikelola, dan penemuan bermunculan lebih cepat dari
5
pengintegrasian... Bagaimanapun, akan selalu ada kekosongan pada catatan fosil.
Kehidupan Muncul di Muka Bumi dengan Tiba-Tiba dan dalam
Bentuk Kompleks
Ketika lapisan bumi dan catatan fosil dipelajari, terlihat bahwa semua makhluk hidup muncul bersamaan.
Lapisan bumi tertua tempat fosil-fosil makhluk hidup ditemukan adalah Kambrium, yang diperkirakan berusia
500-550 juta tahun.
Catatan fosil memperlihatkan, makhluk hidup yang ditemukan pada lapisan bumi periode Kambrium
muncul dengan tiba-tiba — tidak ada nenek moyang yang hidup sebelumnya. Fosil-fosil di dalam batu-batuan
Kambrium berasal dari siput, trilobita, bunga karang, cacing tanah, ubur-ubur, landak laut dan invertebrata
kompleks lainnya. Beragam makhluk hidup yang kompleks muncul begitu tiba-tiba, sehingga literatur geologi
menyebut kejadian ajaib ini sebagai “Ledakan Kambrium” (Cambrian Explosion).
Sebagian besar bentuk kehidupan yang ditemukan dalam lapisan ini memiliki sistem kompleks seperti
mata, insang, sistem peredaran darah, dan struktur fisiologis maju yang tidak berbeda dengan kerabat modern
mereka. Misalnya, struktur mata majemuk berlensa ganda dari trilobita adalah suatu keajaiban desain. David
Raup, seorang profesor geologi di Universitas Harvard, Universitas Rochester dan Universitas Chicago
mengatakan: “Trilobita memiliki desain optimal, hingga dibutuhkan seorang rekayasawan optik yang
6
sangat terlatih dan sangat imajinatif jika ingin membuatnya di masa kini”.