Page 30 - Microsoft Word - KeruntuhanTeoriEvolusi
P. 30

yang disebut “pygostyle” yang menopang bulu-bulu ekor. Singkatnya, burung ini tampak sangat menyerupai
          burung modern, walau hidup semasa dengan Archæopteryx yang dianggap sebagai nenek moyang tertua dari
          semua burung dan disebut semi-reptil. Kenyataan  ini menggugurkan semua anggapan  evolusionis  yang
                                                                                     8
          menyatakan bahwa Archæopteryx adalah nenek moyang primitif dari semua burung.
                Satu fosil lagi  yang ditemukan di Cina pada  bulan November  1996, telah menimbulkan kebingungan
          yang lebih besar.  Keberadaan burung berusia 130 juta tahun bernama Liaoningornis ini diumumkan dalam
          majalah Science oleh Hou, Martin dan Alan Feduccia. Liaoningornis memiliki tulang dada tempat menempel
          otot-otot untuk terbang, seperti burung modern. Dalam hal lain, burung ini juga tidak berbeda dengan burung
          modern. Yang berbeda hanya giginya. Keadaan ini menunjukkan bahwa burung bergigi tidak memiliki struktur
                                                        9
          primitif sama sekali  seperti anggapan evolusionis.   Hal ini dinyatakan dalam  sebuah artikel Discover “Dari
                                                                    10
          mana burung berasal? Bukan dari dinosaurus, menurut fosil ini ”.
                Fosil lain  yang membantah pernyataan evolusionis tentang Archæopteryx adalah Eoalulavis. Struktur
          sayap Eoalulavis, yang diperkirakan berusia 30 juta tahun lebih muda dari Archæopteryx, juga ditemukan pada
          burung modern  yang terbang dengan lambat. Ini membuktikan  bahwa 120 juta tahun lalu, terdapat burung-
                                                                         11
          burung yang dalam banyak aspek tidak berbeda dengan burung modern.
                Kenyataan ini sekali lagi memastikan bahwa Archæopteryx atau burung-burung purba lain yang mirip
          dengannya bukan bentuk-bentuk transisi. Fosil-fosil tersebut tidak menunjukkan bahwa spesies-spesies burung
          berevolusi dari satu ke yang lain. Bahkan sebaliknya, catatan fosil membuktikan bahwa burung modern dan
          sejumlah burung-burung purba seperti Archæopteryx ternyata pernah hidup bersama pada satu zaman. Akan
          tetapi, beberapa spesies burung ini seperti Archæopteryx dan Confuciusornis telah punah dan hanya sebagian
          dari spesies-spesies yang pernah ada mampu bertahan hingga sekarang.
                Ringkasnya, beberapa ciri khas Archæopteryx  tidak  menunjukkan bahwa  makhluk ini adalah bentuk
          transisi! Stephan Jay Gould dan Niles Eldredge, dua  ahli paleontologi Harvard dan evolusionis terkenal,
          mengakui bahwa Archæopteryx adalah makhluk hidup yang memiliki “paduan” dari beragam ciri, akan tetapi
                                                  12
          tidak dapat dianggap sebagai bentuk transisi!


                Mata Rantai Imajiner Antara Burung dan Dinosaurus

                Pernyataan yang ingin dikemukakan para evolusionis dengan menampilkan Archæopteryx sebagai bentuk
          transisi, adalah bahwa burung merupakan hasil evolusi dari dinosaurus. Namun, salah seorang ahli ornitologi
          terkemuka di dunia, Alan Feduccia dari Universitas North Carolina, menentang teori bahwa burung memiliki
          kekerabatan dengan dinosaurus, sekalipun ia sendiri seorang evolusionis. Berkenaan dengan hal ini Feduccia
          mengatakan:
                Saya telah mempelajari tengkorak-tengkorak  burung selama 25 tahun dan saya tidak melihat
          kemiripan apa pun. Saya benar-benar tidak melihatnya.... Pernyataan bahwa Teropoda merupakan nenek
                                                                                               13
          moyang burung, menurut pendapat saya, akan sangat mempermalukan paleontologi abad ke-20.
                Larry Martin, spesialis burung purba dari Universitas Kansas,  membantah teori bahwa burung berasal
          dari garis keturunan yang sama dengan dinosaurus. Ketika membahas kontradiksi yang dihadapi evolusi, Martin
          menyatakan:
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35