Page 31 - Microsoft Word - KeruntuhanTeoriEvolusi
P. 31
Terus terang, jika saya harus mendukung bahwa burung dengan karakteristik tersebut berasal dari
14
dinosaurus, saya akan merasa malu setiap kali harus berdiri dan berbicara tentangnya.
Ringkasnya, skenario “evolusi burung” yang didasarkan hanya pada Archæopteryx, tidak lebih dari
praduga dan angan-angan evolusionis.
Asal Usul Mamalia
Sebagaimana telah digambarkan, teori evolusi menyatakan bahwa beberapa makhluk rekaan yang muncul
dari laut berubah menjadi reptil dan bahwa burung berasal dari reptil yang berevolusi. Menurut skenario yang
sama, reptil bukan hanya nenek moyang burung, melainkan juga nenek moyang mamalia. Namun struktur reptil
dan mamalia sangat berbeda. Reptil bersisik pada tubuhnya, berdarah dingin dan berkembang biak dengan
bertelur; sedangkan mamalia memiliki rambut pada tubuhnya, berdarah panas dan bereproduksi dengan
melahirkan anak.
Sebuah contoh perbedaan struktural antara reptil dan mamalia adalah struktur rahang mereka. Rahang
mamalia hanya terdiri dari satu tulang rahang dan gigi-gigi ditempatkan pada tulang ini. Rahang reptil memiliki
tiga tulang kecil pada kedua sisinya. Satu lagi perbedaan mendasar, mamalia memiliki tiga tulang pada telinga
bagian tengah (tulang martil, tulang sanggurdi dan tulang landasan); sedangkan reptil hanya memiliki satu
tulang. Evolusionis menyatakan bahwa rahang dan telinga bagian tengah reptil berevolusi sedikit demi sedikit
menjadi rahang dan telinga mamalia. Akan tetapi, mereka tak mampu menjelaskan bagaimana perubahan ini
terjadi. Khususnya, pertanyaan utama yang tetap tidak terjawab adalah bagaimana telinga dengan satu tulang
berevolusi menjadi telinga dengan tiga tulang, dan bagaimana pendengaran tetap berfungsi selama perubahan
ini berlangsung. Pantaslah tidak pernah ditemukan satu fosil pun yang menghubungkan reptil dengan mamalia.
Inilah sebabnya seorang ahli paleontologi evolusionis, Roger Lewin, terpaksa berkata, “Peralihan menjadi
mamalia pertama, yang mungkin terjadi dalam satu saja atau maksimal dalam dua garis keturunan,
15
masih menjadi teka-teki”.
George Gaylord Simpson, salah seorang tokoh utama evolusi dan pendiri teori neo-Darwinisme,
berkomentar mengenai fakta yang sangat membingungkan evolusionis ini:
Peristiwa paling membingungkan dalam sejarah kehidupan di bumi adalah perubahan dari Mesozoic
atau Zaman Reptil ke Zaman Mamalia. Seakan-akan tirai diturunkan secara mendadak untuk menutup
panggung di mana seluruh peran utama dimainkan reptil, terutama dinosaurus, dalam jumlah besar dan
keragaman yang menakjubkan. Tirai ini segera dinaikkan kembali untuk memperlihatkan panggung yang sama
tetapi dengan susunan pemain yang sepenuhnya baru, yang sama sekali tidak melibatkan dinosaurus, dan reptil
lain hanya menjadi figuran, dan semua peran utama dimainkan mamalia dari berbagai jenis yang hampir
16
tidak pernah disinggung dalam babak-babak sebelumnya.
Selain itu, ketika mamalia tiba-tiba muncul, mereka sudah sangat berbeda satu sama lain. Hewan-hewan
yang berbeda seperti kelelawar, kuda, tikus dan paus semuanya adalah mamalia dan mereka semua muncul
pada periode geologi yang sama. Mustahil menarik garis hubungan evolusi di antara mereka, bahkan dalam
batasan imajinasi yang paling luas sekalipun. Ahli zoologi evolusionis, R. Eric Lombard, mengemukakan hal ini
dalam sebuah artikel majalah Evolution: