Page 6 - IMG_20181014_0001
P. 6
BAB II
KAJIAN TEORI
A Definisi Anak Berkebutuhan Khusus
Keberadaan anak berkebutuhan khusus (ABK) saat ini tengah mendapat
perhatian yang cukup baik dari pemerintah, salah satu bentuk perhatian adalah mulai
diselenggarakannya kelas kelas inklusi di sekolah regular untuk mengakomodasi ABK
dalam memperoleh pendidikan yang lebih layak. ABK sering dipahami sebagai anak
cacat atau tidak normal oleh sebagian masyarakat kita. Terdapat beberapa definisi atau
pengertian dari ABK yang disampaikan oleh para ahli.
Menurut Kementrian Kesehatan Indonesia (2010), anak berkebutuhan khusus
(ABK) adalah anak yang mengalami hambatan fisik dan/atau mental sehingga
mengganggu pertumbuhan dan perkembangannya secara wajar dan anak akibat
keadaan tertentu mengalami kekerasan, penelantaran termasuk eksploitasi seksusal dan
anak korban TPO (Tindak Pidana Perdagangan Anak), anak berhadapan dengan hukun
di Lapas/Rutan, di jalanan/pekerja anak, anak dari kelompok
minoritas/terisolasi/terasing yang memerlukan penangan khusus.
Mulyono Abdurrahman dalam seminar Pendidikan Luar Biasa mengutip pedapat
Gallaher (disampaikan di Yogyakarta,10-13 Mei 2001) menyatakan bahwa anak luar
biasa ialah anak yang menyimpang dari kriteria rata-rata normal secara bermakna
(significanly) dalam karakteristik mental (intelektual), kemampuan sensoris,
karakteristik neuromotor atau fisik, perilaku sosial, kemampuan berkomunikasi, atau
gabungan dari dua atau lebih variabel tersebut; dan karena penyimpangannya tersebut

