Page 14 - Pola Sugesti Erickson
P. 14
Milton Erickson: Pola Sugesti dan Strategi Terapi
ini, kita akan melihat, melalui pengalaman Erickson, bagaimana hubungan antara trance
(altered state) dan pembelajaran terhadap hal-hal baru.
Saya ingin mengulangi lagi, agar anda bisa terus mengingat, bahwa kanak-kanak
adalah pembelajar yang selalu berhasil, sebab mereka sepanjang waktu berada dalam
pikiran yang imajinatif. Keadaan ini akan menurun ketika mereka mulai mengembangkan
pikiran kritis, sebuah tingkatan kematangan yang memungkinkan mereka untuk secara
objektif menganalisis informasi. Pada saat itu, sampai mereka menjadi dewasa, mereka
terus mengembangkan keterbatasan-keterbatasan yang berasal dari “kematangan” pikiran
kritis mereka.
Bisa dikatakan bahwa untuk semua keterampilan yang dikuasai pada usia dini, anak-
anak menguasainya dengan cara meniru apa saja yang dilakukan oleh orang lain, dalam
hal ini orang tua dan orang-orang lain di lingkungannya. Ia belajar berjalan karena orang-
orang lain berjalan (saya kira ia akan terus merangkak jika ia melihat semua orang di
lingkungannya bergerak dengan cara merangkak). Dan anak-anak selalu berhasil, sebab
ia memiliki kesediaan untuk selalu mengulangi apa saja sampai bisa.
Dalam cara berpikir kritis orang dewasa, kesediaan untuk mengulangi sampai bisa
itu adalah nama lain dari ketekunan berlatih. Anda tahu bahwa latihan yang gigih pada
dasarnya adalah upaya untuk mengulang-ulang sesuatu, memberi porsi lebih pada aspek
yang masih lemah dalam penguasaan, meningkatkan apa yang perlu ditingkatkan, dan
menambahkan hal-hal lain yang lebih sesuai untuk dirinya sendiri. Dan itu sama halnya
dengan anak-anak yang terus mengulang sampai bisa tanpa takut atau malu pada
kesalahan yang telah dibuatnya. Hanya anak-anak melakukan itu secara alami; mereka
adalah para pembelajar alami.
Terhipnotis Milton Erickson
Dengan niat untuk mengamalkan secara harfiah cara belajar model anak-anak, yakni
meniru, saya mengikuti saja dorongan itu pada awal mula saya mempelajari hipnosis.
Bisa dikatakan itu niat yang muncul secara tidak sengaja ketika suatu hari saya membaca-
baca sejumlah tulisan mengenai Milton Erickson, seorang hipnotis paling fenomenal pada
14