Page 166 - Pola Sugesti Erickson
P. 166

Milton Erickson: Pola Sugesti dan Strategi Terapi




                   INDUKSI TRANCE:


                   Rehearsal Technique



                   Rehearsal Technique bisa dikatakan merupakan salah satu prosedur utama dalam
                   hipnoterapi Milton Erickson. Dengan teknik ini anda melatih subjek melalui

                   pengulangan-pengulangan—atau semacam pengondisian kepada subjek dalam keadaan
                   deep hypnosis untuk memperkuat perilaku tertentu. Tentu saja yang anda latihkan kepada

                   subjek adalah bentuk-bentuk perilaku yang tampaknya menjanjikan manfaat, dengan

                   tujuan bahwa perilaku tersebut nantinya bisa diulangi dalam keseharian.
                       Teknik ini saya kira berakar pada penghargaan Erickson yang begitu tinggi terhadap

                   individualitas setiap orang. Ini prinsip yang membuatnya tidak mungkin mempertahankan
                   pendekatan otoritarian dalam hipnosis, yang menempatkan hipnotis dalam posisi sangat

                   menentukan. Erickson selalu menganggap bahwa hipnosis pada intinya adalah proses
                   pembelajaran. Bahkan sangat efektif sebagai proses pembelajaran, sebab ketika orang

                   berada dalam kondisi trance, segala intruksi diterima langsung oleh bawah sadar dan

                   nyaris tanpa keterlibatan pikiran sadar. Keyakinan akan efektivitas ini tampak pada kasus
                   ia “mengajar” seorang perempuan berusia 70 tahun belajar membaca. Ketika perempuan

                   itu menanyakan apakah Erickson bisa mengajarinya membaca, ia menjawab, “Tiga
                   minggu, tetapi aku tidak mengajarimu sesuatu yang tidak pernah kauketahui dan yang

                   sudah kauketahui sekian lama.”

                       Pergulatan untuk memantapkan teknik rehearsal sudah dimulai oleh Erickson sejak
                   tahun 1935, ketika ia berusia 34 tahun. Dengan kegigihannya melakukan riset dan

                   eksperimen, Erickson mengawali percobaannya untuk menginduksi trance melalui cerita-
                   cerita rekaan yang kompleks. Ini sebuah langkah inovatif pada masa ketika hipnosis pada

                   umumnya diterapkan dengan pendekatan otoriter. Dalam situasi ketika subjek deep

                   trance, ia menyampaikan cerita rekaan yang paralel dan merupakan simbolisasi dari
                   masalah neurotik subjek yang dihadapinya. Dengan cerita rekaan itu ia menyodorkan





                                                                                                      166
   161   162   163   164   165   166   167   168   169   170   171