Page 169 - Pola Sugesti Erickson
P. 169

Milton Erickson: Pola Sugesti dan Strategi Terapi




                              kau merasa sangat tidak nyaman mengenai itu, dan dalam penglihatanmu si gadis
                              seperti itu juga.
                                Sebentar setelah itu ada telepon dari ayahnya yang memberitahukan bahwa ia
                              harus di luar seharian penuh dan ia meminta izin kepadamu untuk bertemu besok
                              saja. Kau meninggalkan rumah itu sangat lega. Kau merasa sangat tersiksa selama
                              kejadian itu dan tak bisa melakukan apa-apa.
                                Sekarang setelah kau bangun, seluruh kejadian itu akan terus terpatri di benakmu.
                              Kau tidak akan mengetahui secara sadar itu apa, tetapi bagaimanapun ia akan terus
                              ada di benakmu. Hal itu mencemaskanmu, mempengaruhi tindakan dan bicaramu
                              meskipun kau tidak akan sadar bahwa yang terjadi seperti itu.
                                Aku sekadar menceritakan pengalamanmu baru-baru ini, dan saat aku
                              menceritakan ulang itu kepadamu, kau teringat lagi secara detail, menyadari
                              selamanya bahwa aku telah memberimu cerita yang sungguh akurat tentang sebuah
                              kejadian, bahwa aku telah menyampaikan cerita penting.
                                Setelah kau bangun, seluruh kejadian itu akan terus ada di benakmu, tetapi kau
                              tidak akan menyadari apa itu, kau bahkan tidak akan paham apa kiranya itu, tetapi itu
                              akan menggelisahkanmu dan itu akan mempengaruhi cara bicara dan tindakan-
                              tindakanmu. Apakah kau paham? Dan kau merasa kocar-kacir dengan kejadian ini?

                       Teknik cerita rekaan yang kompleks ini terus ia kembangkan dan kemudian menjadi

                   salah satu prosedur terapi yang memberikan hasil memuaskan. Puncak dari eksperimen

                   ini adalah keberhasilan Erickson sepuluh tahun kemudian, 1945, dalam kasus “February
                   Man”—salah satu penanganannya yang paling terkenal di mana Erickson menghadirkan

                   tokoh fiktif dalam kehidupan subjeknya. Ini dilakukan karena subjeknya membutuhkan

                   pengalaman tertentu sebagai sumberdaya untuk mengatasi masalahnya. Ketika
                   pengalaman itu tak ada, Erickson menghadirkan pengalaman tersebut melalui cerita fiktif

                   dengan tokoh fiktif dan menyusupkannya ke dalam ingatan subjek, seolah-olah peristiwa
                   itu betul-betul terjadi. Kasus ini juga merupakan penanganan terlama Erickson, yakni

                   memakan waktu hingga lebih dari dua tahun.
                       Selanjutnya, dengan gairah yang terus-menerus untuk melakukan percobaan, teknik

                   cerita rekaan kompleks ini menemukan bentuk dan pola tertentu yang tampaknya

                   semakin simpel dengan cerita-cerita yang nantinya bahkan tampak seperti tidak ada
                   hubungannya dengan masalah yang dihadapi subjek. Pada saat itulah ia memantapkan







                                                                                                      169
   164   165   166   167   168   169   170   171   172   173   174