Page 23 - Sufisme-Dalam-Tafsir-Nawawi-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 23

S u f i s m e   D a l a m   T a f s i r   N a w a w i  | 22

            Pada  kesempatan  lain  beliau  berkata:  “Kita  tidak  mengambil
            tasawuf  dengan  banyak  berbicara  (al-Qâl  Wa  al-Qîl).  Kita
            mengambil  tasawuf  dengan  banyak  lapar  (puasa),  bangun  malam,
                                                               25
            dan meninggalkan segala kenikmatan-kenikmatan” .
                    Secara lebih definitif tentang tasawuf dengan tanda-tandanya

            al-Junaid al-Baghdadi berkata:
                    Tasawuf  adalah  sebuah  nama  yang  mengandung  sepuluh
                    pokok ajaran. Pertama; menyedikitkan benda-benda duniawi

                    dan  tidak  memperbanyaknya.  Dua;  berserah  diri  kepada
                    Allah.  Tiga;  cinta  kepada  ketaatan  dengan  mengerjakan
                    segala hal yang disunnahkan. Empat; sabar dari kehilangan
                    dunia  dengan  tidak  mengeluh  dan  meminta-minta.  Lima;
                    memilih-milih  sesuatu  ketika  hendak  mengambil  atau
                    mengerjakannya.  Enam;  Hanya  sibuk  dengan  Allah  dari
                    segala  apapun.  Tujuh;  banyak  melakukan  dzikir  khafyy.

                    Delapan; ikhlas dalam segala perbuatan hanya karena Allah
                    saja. Sembilan; keyakinan yang kuat. Sepuluh; tenang dengan
                    Allah  ketika  kedatangan  rasa  gelisah  dan  dalam
                                26
                    keterasingan .






            al-Hadits,  1424  H-2003  M,  hal.  169.  Bandingkan  pula  dengan  Abu  Nu’aim,
            Hilyah al-Auliyâ’…,  j. 1, hal. 22
                    25  Al-Qusyairi, al-Risâlah…, hal. 430
                    26  Abu Nu’aim, Hilyah al-Auliyâ’…, j. 1, hal. 22
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28