Page 25 - Sufisme-Dalam-Tafsir-Nawawi-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 25
S u f i s m e D a l a m T a f s i r N a w a w i | 24
ingat kepada Allah, dan tidak ada perbedaan baginya antara
emas dan debu” .
29
Ma’ruf al-Karkhi berkata: “Tasawuf adalah berusaha meraih
hakekat dan meninggalkan segala apa yang berada di tangan para
makhluk” .
30
Abu ‘Ali al-Daqqaq berkata: “Pendapat yang paling baik
tentang definisi tasawuf adalah perkataan mereka yang
menyebutkan bahwa tasawuf adalah sebuah jalan yang tidak dapat
dilewati kecuali oleh orang-orang yang telah dibersihkan ruh
mereka oleh Allah dari kotoran-kotoran” .
31
Abu ‘Ali al-Raudzabari, salah seorang pemuka sufi pada
masanya, ketika ditanya siapakah seorang sufi, beliau berkata: “Dia
adalah seorang yang berpakaian wol dalam kesucian jiwanya,
memberikan makanan-makanan pahit bagi hawa nafsunya,
menjadikan dunia di belakang punggungnya, dan mencontoh
Rasulullah dalam segala perbuatannya” .
32
Abu al-Hasan an-Nauri ketika ditanya tentang definisi
tasawuf, dengan sangat simpel mejawab: “Tasawuf adalah
meninggalkan segala keinginan hawa nafsu” .
33
29 Abu Nu’aim, Hilyah al-Auliyâ’…, j. 1, hal. 23
30 al-Qusyairi, al-Risâlah…, hal. 280
31 al-Qusyairi, al-Risâlah…, hal. 283
32 al-Kalabadzi, al-Ta’arruf…, hal. 34
33 al-Kalabadzi, al-Ta’arruf…, hal. 34

