Page 30 - Sufisme-Dalam-Tafsir-Nawawi-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 30
S u f i s m e D a l a m T a f s i r N a w a w i | 29
maka bagaimana mungkin mereka orang-orang yang tidak paham
ilmu-ilmu syari’at itu sendiri?!
Simak berikut ini pernyataan ulama sufi tentang kewajiban
mencari ilmu agama dan keharusan berpegang teguh dengan ajaran-
ajarannya. Ahmad al-Rifa’i al-Kabir, perintis tarekat al-Rifa’iyyah,
dalam kitab al-Burhân al-Mu’ayyad, berkata:
Wahai saudarku, agungkanlah kedudukan ulama dan fuqahâ’
sebagaimana kalian mengagungkan kedudukan para wali
Allah dan orang-orang yang ‘Ârif Billâh, karena jalan yang
ditempuh adalah satu. Mereka adalah pewaris ilmu-ilmu
syari’at dan ajaran-ajarannya yang diamalkan oleh seluruh
manusia dan orang-orang yang telah sampai kepada Allah.
Karena tidak ada faedah sedikitpun bagi mereka yang
beramal di atas jalan yang menyalahi syari’at. Bahkan bila
seorang ‘Abid beribadah kepada Allah selama rima ratus
tahun dengan jalan yang tidak dibenarkan syari’at maka
seluruh amal ibadahnya tersebut tertolak, bahkan ia telah
berbuat dosa, dan kelak di hari kiamat ia tidak akan
mendapatkan timbangan kebaikan sedikitpun. Maka
janganlah kalian meremehkan hak-hak para ulama,
hendaklah berbaik sangka kepada mereka semua. Ulama
yang bertakwa dari mereka dan konsisten dalam
mengamalkan apa yang telah Allah ajarkan kepada mereka,
mereka adalah para wali Allah yang sejati. Hendaklah
penghormatan kalian kepada mereka selalu terjaga. Dalam

