Page 34 - Sufisme-Dalam-Tafsir-Nawawi-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 34
S u f i s m e D a l a m T a f s i r N a w a w i | 33
Al-Qusyairi dalam pembukaan kitab al-Risâlah al-Qusyairiyyah
menulis satu sub judul dengan nama “Ushûl al-Tauhîd ‘Inda al-
Shûfiyyîn”, (dasar-dasar tauhid menurut kaum sufi), dengan tegas
menuliskan bahwa kaum sufi adalah ahli tauhid dan orang-orang
terdepan di kalangan ulama Ahlussunnah. Mereka adalah kaum
yang mensucikan Allah dari keyakinan tasybîh (akidah sesat
menetapkan adanya keserupaan antara Allah dengan makhluk-Nya,
seperti yang diyakini kaum Musyabbihah). Kaum sufi juga
mensucikan Allah dari keyakinan ta’thîl (akidah sesat yang
mengingkari Allah atau sifat-sifat-Nya, seperti yang keyakinan kaum
Mu’tazilah). Kaum sufi adalah orang-orang yang gigih membela
akidah Ahlussunnah yang merupakan keyakinan Rasulullah dan
38
para sahabatnya .
Abu Bakr al-Kalabadzi dalam kitab al-Ta’arruf Li Madzhab
Ahl al-Tasawuf menuliskan sebagai berikut:
Ketahuilah bahwa ilmu kaum sufi itu adalah al-Ahwâl. Al-
Ahwâl ini adalah adalah tingkatan keadaan pada diri
seseorang yang hanya dapat diraih dengan pengamalan
syari’at yang benar. Dan pengamalan terhadap syari’at yang
benar pertama-tama adalah dengan mengetahui ilmu-
ilmunya. Ilmu syari’at mencakup dasar-dasar ilmu fikih
seperti shalat, puasa, dan fardlu-fardlu lainnya. Kemudian
38 Al-Qusyairi, al-Risâlah…, hal. 41-49

