Page 36 - Sufisme-Dalam-Tafsir-Nawawi-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 36

S u f i s m e   D a l a m   T a f s i r   N a w a w i  | 35

                    Pada bagian lain, mengutip perkataan Ibrahim al-Dasuqi, al-
            Sya’rani berkata: “Wahai anakku, ikutilah jalan kaum (sufi), karena
            jalan  tersebut  adalah  jalan  para  ulama  Salaf  yang  saleh  dari  para
            sahabat dan tabi’in, namun hal ini engkau lakukan setelah engkau

            mempelajari kewajiaban-kewajiban syari’at”.

                    Ibn  Khallikan  dalam  kitab  Wafayât  al-A’yân,  mengutip
            perkataan    Abu  Yazid  al-Busthami,  berkata:  “Ia  (Abu  Yazid)
            berkata: Jika kalian melihat seseorang memiliki keajaiban-keajaiban
            hingga  ia  dapat  terbang  di  udara  maka  janganlah  kalian  tertipu
            olehnya  dengan  hal  semacam  ini  hingga  kalian  melihat  sendiri
            bagaimana orang tersebut melakukan segala perintah dan larangan -
            Allah  dan  Rasul-Nya-,  dan  bagaiman  ia  menjaga  ketentuan-
            ketentuan syari’at”.

                     Abu  al-Hasan  al-Syadzili,  perintis  tarekat  al-Syadziliyyah
            dan  yang sangat agung di masanya, berkata:

                    Jika  engkau  memiliki  kasyf  yang  menyalahi  al-Qur’an  dan
                    Sunnah  maka  tinggalkanlah  kasyf-mu  itu,  berpeganglah
                    dengan  al-Qur’an  dan  Sunnah.  Katakanlah  kepada  dirimu

                    bahwa  Allah  telah  menjamin  kebenaran  yang  dibawa  al-
                    Qur’an  dan  Sunnah,  yang  jaminan  tersebut  belum  tentu
                    dibawa  oleh  kasyf,  ilhâm  atau  musyâhadah.  Inilah  yang  telah
                    disepakati  oleh  para  ulama  sufi  bahwa  kasyf,  ilhâm  atau
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41