Page 40 - Sufisme-Dalam-Tafsir-Nawawi-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 40
S u f i s m e D a l a m T a f s i r N a w a w i | 39
Manzhumah ini, yang tentunya ia hanya mengikuti alur dan corak
manzhumah itu sendiri.
Jumlah bait dalam Manzhumah Hidayat al-Atqiya adalah 128
bait. Semuanya dalam bahasan tasawuf. Corak tasawuf yang
dikandung Manzhumah ini adalah unsur tasawuf yang ditulis pada
muqaddimah makalah ini; ialah al-‘Ilmu wa al-‘Amal. Al-‘Ilm di sini
jelas maksudnya adalah mengetahui ilmu-ilmu syari’at. Dan al-‘Amal
adalah mempraktekan ilmu-ilmu syari’at itu sendiri. Barulah, apa
bila dua hal ini sepenuhnya dikerjakan, seseorang akan mencapai
derajat hakekat. Pernyataan inilah yang ditulis oleh Syekh
Zaenuddin sebelum lebih jauh beliau membahas intisari tasawuf itu
sendiri. Simak muqaddimah Manzhumah-nya berikut ini:
لاثم ام اله عساف ةقيقحو * ةقيرطو ةعيرش قيرطلا نإ
لاغ رد ةقي قح ثم رحبلاك * ةقيرطو ةني فسك ة عيرشف
Dalam Syarah-nya Syekh Nawawi berkata: “Sesungguhnya jalan
yang dapat menyampaikan seseorang kapada Allah adalah tiga
unsur. Pertama: Syari’at, yaitu mengerjakan segala perintah dan
menjauhi segala larangan. Ke dua: Thariqat, yaitu mempelajari
prilaku Rasulullah dan mengamalkannya. Ke tiga: Hakekat, yaitu
buah hasil dari Thariqat” .
44
44 Manzhumah Kifayat al-Atqiya di atas juga di-syarh oleh ulama besar
lainnya, yaitu Sayyid Abu Bakar yang dikenal dengan Sayyid Bakri al-Makki ibn
Sayyid Muhammad Syatha al-Dimyathi. Sayyid Bakri mengklasifikasi 128 bait di
atas kepada sepuluh bagian. Sebagai berikut, Satu: Muqaddimah. Dua: Taubat.

