Page 46 - Sufisme-Dalam-Tafsir-Nawawi-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 46

S u f i s m e   D a l a m   T a f s i r   N a w a w i  | 45

            Qur’an  yang  didasarkan  kepada  penjelasan-penjelasan  terbaik  dan
                                      53
            dengan dalil-dalil terkuat.
                    Sedangkan  dalam  memahami  ayat-ayat  mutasyabihat  Syekh
            Nawawi  lebih  berpendapat  seperti  kebanyakan  ulama  Salaf.
            Generasi  Salaf  adalah  mereka  yang  hidup  pada  tiga  abad  hijriyah

            pertama. Kebanyakan dari mereka mentakwil ayat-ayat mutasyâbihât
            secara  global  (Takwil  Ijmâli),  yaitu  dengan  mengimaninya  serta
            meyakini bahwa maknanya bukanlah sifat-sifat jism, bukan sesuatu
            yang  memiliki  ukuran  dan  dimensi,  tetapi  teks-teks  mutasyâbihât
            tersebut  memiliki  makna  yang  layak  bagi  keagungan  dan
            kemahasucian  Allah  tanpa  menentukan  makna  tertentu  bagi  teks
            tersebut.  Mereka  hanya  mengembalikan  makna  ayat-ayat
            mutasyâbihât  kepada  ayat-ayat  muhkamât  seperti  firman  Allah  “Dia
            (Allah) tidak menyerupai sesuatupun dari makhluk-Nya”. (QS. al-Syura:

            11).

                    Metode takwil Ijmâli ini adalah seperti yang dikatakan oleh
            al-Syafi'i:  “Aku  beriman  dengan  segala  yang  berasal  dari  Allah
            sesuai apa yang dimaksudkan oleh Allah dan beriman dengan segala
            yang  berasal  dari  Rasulullah  sesuai  dengan  yang  dimaksud  oleh
            Rasulullah”.  Yang  dimaksud  oleh  al-Syafi’i  adalah  adalah  bahwa
            teks-teks  mutasyâbihât  tidak  dipahami  sesuai  dengan  yang
            terbayangkan oleh prasangka dan benak manusia yang merupakan





                    53  Nawawi al-Bantani, Marah ... hal 97 pada jilid II
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51