Page 53 - Sufisme-Dalam-Tafsir-Nawawi-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 53

S u f i s m e   D a l a m   T a f s i r   N a w a w i  | 52

            “Dan tidaklah setiap dari kami (para malaikat) kecuali ia memiliki maqâm
            yang telah diketahui”. (QS. al-Shafat: 164)

            Abu Bakr al-Kalabadzi dalam kitab al-Ta’arruf mengatakan sebagai
            berikut:

                    Ketahuilah bahwa ilmu-ilmu kaum sufi adalah al-Ahwâl. Al-
                    Ahwâl  ini  adalah  buah  hasil  dari  amalan-amalan.  Al-Ahwâl
                    tidak akan dapat diraih kecuali dengan amalan-amalan yang
                    benar.  Amalan-amalan  yang  benar  adalah  yang  didasarkan

                    kepada  ilmu-ilmunya.  Dan  ilmu-ilmu  tersebut  adalah
                    hukum-hukum  syari’at,  seperti  ilmu-ilmu  fiqih  dan  dasar-
                    dasarnya, misalkan ilmu tentang shalat, puasa, dan  berbagai
                    perkara wajib lainnya. Termasuk dalam hal ini ilmu tentang
                    mu’âmalât  (pergaulan),  seperti  nikah,  talak,  jual  beli  dan
                    segala  yang  diwajibkan  mengetahuinya  oleh  Allah.  Juga
                    termasuk  di  dalamnya  ilmu-ilmu  yang  disunnahkan,  dan

                    ilmu tentang segala  sesuatu yang sangat dibutuhkan dalam
                    urusan-urusan kehidupan .
                                             60
                    Dalam lanjutan tulisan di atas dalam pembahasan perkara-

            perkara yang wajib dipelajari oleh seorang yang hendak masuk ke
            medan tasawuf, al-Kalabadzi berkata:

                    Termasuk juga kewajiban atasnya (sâlik) adalah mempelajari
                    ilmu-ilmu  yang  terkait  dengan  masalah  jiwa  (‘Ilm  an-Nafs),
                    perkara-perkara apa saja yang dapat mengotori jiwa tersebut,

                    60  al-Kalabadzi, al-Ta’arruf…, hal. 104
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58