Page 55 - Sufisme-Dalam-Tafsir-Nawawi-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 55

S u f i s m e   D a l a m   T a f s i r   N a w a w i  | 54

            untuk  meningkatkan  derajat  takwa  kepada  Allah,  di  mana  usaha
            meningkatkan takwa tersebut adalah kewajiban setiap orang Islam.

                    Berikut  ini,  walau  dengan  pembahasan  ringkas,  kita
            sebutkan beberapa maqam dengan definisinya masing-masing.

                1.  al-Tauhîd.  Artinya  al-Ifrâd;  yaitu  mengesakan  Allah,  tidak
                    menyekutukan-Nya dengan suatu apapun. Artinya tidak ada
                    suatu apapun yang menyerupai Allah.

                    Allah berfirman:
                                                ِ
                                                                     ِ
                                                                          ِ
                                                             َِّ ِ
                                                                               ِ
                                 )    163  :ةرقبلا(     ميحرلا نحْرلا وه لاإ هَ لإ  َ لا دحاو هَ لإ مُ كَ لهإو
                                                                    ٌ
                                                 َّ َْ َّ ُ
                                                               َ
                                                   ُ
                                                                       َ ٌ ْ ُ َ
                                                         َ
                                              ُ
                    “Dan Tuhan kalian adalah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan yang
                    berhak  disembah  kecuali  Dia  yang  Maha  Pengasih  dan  Maha
                    Penyayang”. (QS. al-Baqarah: 163)
                    Al-Junaid al-Baghdadi berkata: “Tauhid adalah mengesakan
                    al-Qadîm (Yang tidak memiliki permulaan; yaitu Allah) dari
                                                                   62
                    al-Muhdats (Segala yang baharu; yaitu makhluk)” .
                    Dalam  kesempatan  lain  tentang  definisi  tauhid    al-Junaid
            juga berkata:

                    “Tauhid  ialah  berkeyakinan  bahwa  Dia  (Allah)  tidak  ada
                    sekutu bagi-Nya, tidak terpisah-pisah, tidak melahirkan, dan
                    tidak  dilahirkan,  dan  menfikan  adanya  sekutu  bagi-Nya,


                    62  Al-Qusyairi Abu al-Qasim Abd al-Karim ibn Hawazan al-Naisaburi,
            al-Risâlah al-Qusyairiyyah, tahqîq Ma’ruf Zuraiq dan ‘Ali ‘Abd al-Hamid Balthahji,
            Dar al-Khair, hal. 41 dan hal. 300
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60