Page 58 - Sufisme-Dalam-Tafsir-Nawawi-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 58
S u f i s m e D a l a m T a f s i r N a w a w i | 57
dalam kebenaran dan membela kebenaran tersebut dalam
67
setiap keadaannya” .
3. al-Qanâ’ah. Ialah sikap dalam keadaan yang tenang, ikhlas,
dan ridla ketika ketiadaan atau kehilangan hal-hal yang
menyenangkan (al-ma’lûfât). Allah berfirman:
ِ
ِ ِ
ِ
ِ
ِ
:لحنلا( ةبيَ ط ةايح هَّ ن ييحنَ ل ف نمؤم وهو ىث نُأ وَأ ركذ نم الحاص لمع نم
ََ
َْ
ً
ً
ََ ُ َ ْ ُ َ
َّ
ٌ ُْ ََُ
َ ْ َ
ْ
ْ ً َ َ
) 97
“Barang siapa berbuat kebaikan dari laki-laki atau perempuan dan
dia seorang yang mukmin maka Kami benar-benar akan
memberikan kehidupan kepadanya akan “Hayât Thayyibah”. (QS.
al-Nahl: 97)
Secara bahasa makna “Hayât Thayyibah” adalah kehidupan
yang baik, namun para ahli tafsir banyak yang menafsirkan
makna “Hayât Thayyibah” dalam ayat di atas adalah hidup
dengan sifat qana’ah. Artinya yang maksud adah kehidupan
di dunia ini . Dalam sebuah hadits Rasulullah bersabda:
68
ِ
)ىَ لع ي وبأ هاور( ىْ لهأو ر ثك اَّمٍ ر يخ ىفكو لق ام َ
َُ
ََ َّ َ
ٌَْ
َْ ُ ُ َ
َ َ َ
َ
“Sesuatu (pemberian) yang sedikit yang mencukupi lebih baik dari
pada sesuatu yang banyak yang melalaikan”. (HR. Abu Ya’la).
67 Al-Qusyairi, al-Risâlah …, hal. 311
68 Al-Qusyairi, al-Risâlah …, hal. 159

