Page 61 - Sufisme-Dalam-Tafsir-Nawawi-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 61
S u f i s m e D a l a m T a f s i r N a w a w i | 60
al-Saqthi, tiba-tiba beliau berkata kepada al-Junaid: “Wahai
anakku, apa yang engkau ketahui tentang makna bersyukur
kepada Allah?”, al-Junaid menjawab: “Bersyukur kepada
Allah adalah tidak mempergunakan segala kenikmatan yang
telah Ia karuniakan dalam kemaksiatan kepada-Nya” .
77
Penjelasan tentang syukur dituliskan oleh Syekh Nawawi
dalam beberapa tempat dalam kitab Marâh Labîd, di
78
antaranya dalam QS. Ibrahim: 7 .
6. al-Yaqîn. Yaitu keadaan di mana seseorang merasakan
hilangnya perkara-perkara yang merintangi. Dzunnun al-
Mishri berkata: “Sikap yakin menjadikan seseorang memiliki
angan-angan yang pendek (tidak banyak mengkhayalkan
urusan duniawi). Angan-angan yang pendek menjadikan
seseorang memiliki sifat zuhud. Zuhud menjadikan
seseorang mewarisi hikmah. Dan hikmah menjadikan
seseorang dapat melihat akibal-akibat dari berbagai perkara
79
atau pekarjaan” . Al-Sirri al-Saqthi berkata: “Yakin adalah
keadaan di mana engkau merasa tenang walaupun bebagai
serangan datang kepada hati sehingga engkau benar-benar
merasa tenang bahwa pekerjaan apapun yang engkau
lakukan tidak akan memberikan manfa’at kepadamu dan
tidak akan mencegah dari sesuatu yang telah dikehendaki
77 Al-Qusyairi, al-Risâlah …, hal. 175
78 Nawawi, Marâh Labîd …, j. 1, hal. 433
79 Al-Qusyairi, al-Risâlah …, hal. 180

