Page 67 - Sufisme-Dalam-Tafsir-Nawawi-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 67

S u f i s m e   D a l a m   T a f s i r   N a w a w i  | 66

                    “Wahai sekalian orang beriman bertakwalah kalian kepada Allah
                    dan jadilah kalian bersama-sama dengan kaum al-Shâdiqîn”. (QS.
                    al-Taubah: 119).

                    Penjelasan  tentang  sifat  al-shidq  dituliskan  oleh  Syekh
                    Nawawi dalam dalam tafsir QS. al-Tawbah: 119 di atas .
                                                                          97
                13. al-Hayâ’.  Yaitu  “menciutnya”  hati  yang  karena  merasakan
                    keagungan Allah. Dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda:
                                                          ِ ِ
                                                                    ِ
                                                                           ِ
                                                       )يذمثّلا هاور( نايَ ْ لإا نم ءايْ لحا
                                                                     َْ
                                                            ّ ُ ََ
                                                        ّ
                                                                         َ ُ ََ
                    “al-Hayâ’  adalah  tanda  dari  kesempurnaan  iman”.  (HR.  al-
                    Tirmidzi)
                    Al-Fudlail  ibn  ‘Iyadl  berkata:  “Ada  lima  perkara  yang
                    merupakan tanda-tanda dari orang yang sengsara; hati yang
                    keras -tidak mau menerima nasehal-, mata yang kering -tidak
                    mau menangis-, malu yang sedikit, cinta terhadap dunia, dan
                                           98
                    panjang  angan-angan” .  Penjelasan  tentang  al-Hayâ  telah
                    dituliskan oleh Syekh  Nawawi dalam kitab  tafsirnya dalam
                    penjelasan QS. al-Ahzab: 53 .
                                                99
                14. al-Dzikr.  Yaitu  selalu  mengingat  Allah  dalam  setiap  situasi
                    dan kondisi. Allah berfirman:
                                                   ِ
                                                                        ِ
                                                        ِ
                                                                         َّ
                                   )    41  :بازحلأا(   ايرثك ارْ كذ  َّ للَّا اوركْ ذا اونمَ آ نيذلا اهُْ  يَأ يَ
                                                    َ
                                                               ُ
                                                                            َ َ
                                                  ً
                                                      ً َ
                                                                   َُ َ
                                                              ُ

                    97  Nawawi, Marâh Labîd …, j. 1, hal. 349
                    98  Al-Qusyairi, al-Risâlah …, hal. 217
                    99  Nawawi, Marâh Labîd …, j. 2, hal. 178
   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72